Sun Ce berjaya, mengkokohkan negara Wu di selatan daratan Tiongkok. Dibuatnya kesepakatan damai dengan Cao Cao dan ditagihnya stempel kekaisaran yang dititipkan pada Yuan Shu. Apakah yang diperbuat Yuan Shu, agar tetap memiliki stempel tersebut, sedang kekuatan Sun Ce terlalu besar untuk dilawan?
Sun Ce berjaya, mengkokohkan negara Wu di selatan daratan Tiongkok. Dibuatnya kesepakatan damai dengan Cao Cao dan ditagihnya stempel kekaisaran yang dititipkan pada Yuan Shu. Apakah yang diperbuat Yuan Shu, agar tetap memiliki stempel tersebut, sedang kekuatan Sun Ce terlalu besar untuk dilawan?
Dengan alasan untuk membebaskan ibu dan adik-adik, Sun Ce meminjam pasukan dari Yuan Shu dengan stempel kekaisaran menjadi jaminan. Hanya berkekuatan pasukan 3ribu, mulailah Sun Ce melanjutkan usaha besar mendiang ayahnya. Satu per satu kota diduduki, kekuatan pasukannya bertambah besar.
Dengan alasan untuk membebaskan ibu dan adik-adik, Sun Ce meminjam pasukan dari Yuan Shu dengan stempel kekaisaran menjadi jaminan. Hanya berkekuatan pasukan 3ribu, mulailah Sun Ce melanjutkan usaha besar mendiang ayahnya. Satu per satu kota diduduki, kekuatan pasukannya bertambah besar.
Liu Bei menolak perintah Cao Cao untuk membinasakan Lu Bu, bahkan surat Cao Cao diperlihatkan kepada Lu Bu. Dengan air mata terharu, Lu Bu berterima kasih atas ketulusan Liu Bei.
Siasat memecah belah, kembali diulang Cao Cao, dengan titah kaisar palsu. Kali ini Liu Bei mentaati titah kendati ia menyadari adanya siasat dibaliknya. Berangkatlah ia disertai Guan Yu…
Liu Bei menolak perintah Cao Cao untuk membinasakan Lu Bu, bahkan surat Cao Cao diperlihatkan kepada Lu Bu. Dengan air mata terharu, Lu Bu berterima kasih atas ketulusan Liu Bei.
Siasat memecah belah, kembali diulang Cao Cao, dengan titah kaisar palsu. Kali ini Liu Bei mentaati titah kendati ia menyadari adanya siasat dibaliknya. Berangkatlah ia disertai Guan Yu…
Cao Cao teringat akan Liu Bei dan Lu Bu, apabila kedua mereka bergabung akan merupakan ancaman besar baginya sekalipun kekuatan pasukannya besar dan berpengaruh kuat atas istana yang ber-ibukota XuChang, kota yang pilihannya, karena lokasi yang dekat dengan pegunungan ShanDong, dimana ia berbasis.
Cao Cao teringat akan Liu Bei dan Lu Bu, apabila kedua mereka bergabung akan merupakan ancaman besar baginya sekalipun kekuatan pasukannya besar dan berpengaruh kuat atas istana yang ber-ibukota XuChang, kota yang pilihannya, karena lokasi yang dekat dengan pegunungan ShanDong, dimana ia berbasis.
Dalam penyanderaan kaisar mendapat perlakuan buruk Li Jue bahkan, kaisar memberi hormat, sebagai ucapan terima kasih padanya, setiap kali ia menepuk dada sebagai penyelamat dari ancaman Guo Si yang dikatakannya hendak membunuh kaisar. Zhang Ji dari ShanXi tiba memimpin pasukan besar bermaksud mendamaikan, dan menghantam siapa yang berkeras kepala.
Dalam penyanderaan kaisar mendapat perlakuan buruk Li Jue bahkan, kaisar memberi hormat, sebagai ucapan terima kasih padanya, setiap kali ia menepuk dada sebagai penyelamat dari ancaman Guo Si yang dikatakannya hendak membunuh kaisar. Zhang Ji dari ShanXi tiba memimpin pasukan besar bermaksud mendamaikan, dan menghantam siapa yang berkeras kepala.
Cao Cao telah berhasil menguasai timur laut daratan Tiongkok dan membasmi pemberontak. Li Jue dan Guo Si menganugrah nya gelar jenderal dan bangsawan tanpa berkonsultasi dengan kaisar. Pejabat Yang Biao ditugaskan kaisar melaksana rencana memecah belah komplotan dua orang berse-wenang itu, lalu memanggil Cao Cao mengenyahkan mereka dari sana.
Cao Cao telah berhasil menguasai timur laut daratan Tiongkok dan membasmi pemberontak. Li Jue dan Guo Si menganugrah nya gelar jenderal dan bangsawan tanpa berkonsultasi dengan kaisar. Pejabat Yang Biao ditugaskan kaisar melaksana rencana memecah belah komplotan dua orang berse-wenang itu, lalu memanggil Cao Cao mengenyahkan mereka dari sana.
Cao Cao terkejut karena Lu Bu beralih menuju kearahnya, lalu mengetuk pelindung kepalanya dengan tombak dan bertanya: “Dimanakah Cao Cao?” Yang ditanya segera menjawab sekena nya: “Itu di depan, berkuda warna coklat.” Lu Bu memutar lagi kuda kearah yang ditunjuk. Lepaslah Cao Cao dari bahaya dan ia melecut kuda untuk segera kabur menuju ke gerbang timur.
Cao Cao terkejut karena Lu Bu beralih menuju kearahnya, lalu mengetuk pelindung kepalanya dengan tombak dan bertanya: “Dimanakah Cao Cao?” Yang ditanya segera menjawab sekena nya: “Itu di depan, berkuda warna coklat.” Lu Bu memutar lagi kuda kearah yang ditunjuk. Lepaslah Cao Cao dari bahaya dan ia melecut kuda untuk segera kabur menuju ke gerbang timur.
Terdengar genderang ditabuh, Lu Bu dengan pasukan datang menyerbu. Mengetahui hal itu, Cao Cao segera meninggalkan pertempuran, dikejar oleh Gao Shun, Wei Shu dan Hou Cheng. Lu Bu menutup akses keluar dari daerah itu, Yu Jin, Li Dian tak berhasil menerobos kepungan untuk meloloskan Cao Cao, di dalam keadaan panik, Cao Cao berteriak minta pertolongan.
Terdengar genderang ditabuh, Lu Bu dengan pasukan datang menyerbu. Mengetahui hal itu, Cao Cao segera meninggalkan pertempuran, dikejar oleh Gao Shun, Wei Shu dan Hou Cheng. Lu Bu menutup akses keluar dari daerah itu, Yu Jin, Li Dian tak berhasil menerobos kepungan untuk meloloskan Cao Cao, di dalam keadaan panik, Cao Cao berteriak minta pertolongan.
