Ungkapan dengan Continuous Tense.

Suatu perbuatan, kejadian ataupun keadaan yang tidak mudah untuk dilalui, seperti pekerjaan berat, pengalaman yang sulit, tidak menyenangkan, dalam bahasa Inggris diungkap sebagai keberlangsungan, dengan waktu yang terasa berjalan lamban atau waktu lebih panjang, mendorong pengungkapan dengan kalimat continuous tense.

Suatu perbuatan, kejadian ataupun keadaan yang tidak mudah untuk dilalui, seperti pekerjaan berat, pengalaman yang sulit, tidak menyenangkan, dalam bahasa Inggris diungkap sebagai keberlangsungan, dengan waktu yang terasa berjalan lamban atau waktu lebih panjang, mendorong pengungkapan dengan kalimat continuous tense.

Subordinating Conjunctions.

Sebuah kalimat, dapat terdiri atas sebuah induk kalimat (main) yang independent dan sebuah anak kalimat (subordinate) yang dependent, terhubung dengan subordinating conjunction, dan menjadikannya kalimat yang demikian kompleks namun sering digunakan dalam menyatakan tujuan, pengalasan, waktu dan sebagainya.

Sebuah kalimat, dapat terdiri atas sebuah induk kalimat (main) yang independent dan sebuah anak kalimat (subordinate) yang dependent, terhubung dengan subordinating conjunction, dan menjadikannya kalimat yang demikian kompleks namun sering digunakan dalam menyatakan tujuan, pengalasan, waktu dan sebagainya.

Coordinating Conjunctions.

Coordinating Conjunction menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, ungkapan dengan ungkapan.
Berbeda dengan Correlative Conjunction dikarenakan tiadanya syarat kesetaraan dan kesejajaran. Oleh sebab itu penggunaan Coordinating Conjunction lebih luas.

Coordinating Conjunction menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, ungkapan dengan ungkapan.
Berbeda dengan Correlative Conjunction dikarenakan tiadanya syarat kesetaraan dan kesejajaran. Oleh sebab itu penggunaan Coordinating Conjunction lebih luas.

Correlative Conjunctions.

Sebagaimana di isyarat kan dengan istilah correlative, maka penghubungan dilakukan antara dua kata, atau dua kalimat, atau dua ungkapan, yang berkesetaraan dan berkesejajaran satu sama lain, demikian pula dengan kata penghubung yang digunakan. Untuk jelasnya dapat dilihat pada contoh kalimat.

Sebagaimana di isyarat kan dengan istilah correlative, maka penghubungan dilakukan antara dua kata, atau dua kalimat, atau dua ungkapan, yang berkesetaraan dan berkesejajaran satu sama lain, demikian pula dengan kata penghubung yang digunakan. Untuk jelasnya dapat dilihat pada contoh kalimat.

Active – Passive Voice.

Kalimat aktif dan kalimat pasif, dikenali atas subjek dan objek yang ber-kebalikan, mengenakan atau dikenakan pekerjaan.
Pengubahan kalimat aktif ke dalam kalimat pasif atau sebalik nya, tidak mengubah waktu kejadian. Oleh karenanya didapat
tense yang sama pada kedua kalimat itu.

Kalimat aktif dan kalimat pasif, dikenali atas subjek dan objek yang ber-kebalikan, mengenakan atau dikenakan pekerjaan.
Pengubahan kalimat aktif ke dalam kalimat pasif atau sebalik nya, tidak mengubah waktu kejadian. Oleh karenanya didapat
tense yang sama pada kedua kalimat itu.

Direct – Indirect Speech.

Pergeseran tenses dapat terjadi untuk kalimat tidak langsung. Dalam hal kalimat laporan adalah present tense terdapat dua kemungkinan; antara masih berlaku atau tidaknya laporan itu. Relevansi isi laporan adalah seperti yang telah dipelajari pada Simple Present Tense.

Pergeseran tenses dapat terjadi untuk kalimat tidak langsung. Dalam hal kalimat laporan adalah present tense terdapat dua kemungkinan; antara masih berlaku atau tidaknya laporan itu. Relevansi isi laporan adalah seperti yang telah dipelajari pada Simple Present Tense.

Penggunaan kata Would.

Kata would juga digunakan di dalam kalimat bentuk masa kini, menyatakan khayalan (imajinasi), yang bertentangan dengan kenyataan atau pendapat yang tidak pasti akan kebenarannya. Kata would juga digunakan sebagai sikap santun, kerendahan hati untuk suatu permintaan akan bantuan, permintaan maaf.

Kata would juga digunakan di dalam kalimat bentuk masa kini, menyatakan khayalan (imajinasi), yang bertentangan dengan kenyataan atau pendapat yang tidak pasti akan kebenarannya. Kata would juga digunakan sebagai sikap santun, kerendahan hati untuk suatu permintaan akan bantuan, permintaan maaf.

Penggunaan Kata Should.

Dalam kalimat direct speech, kata should digunakan untuk me nyirat suasana hati pembicara (subjektif); menyatakan ambisi, keharusan, kekecewaan, juga penyesalan. Kata should, adalah bentuk past tense dari kata shall hingga terlihat bagaikan kata masa depan yang terlampaui dengan berjalannya waktu.

Dalam kalimat direct speech, kata should digunakan untuk me nyirat suasana hati pembicara (subjektif); menyatakan ambisi, keharusan, kekecewaan, juga penyesalan. Kata should, adalah bentuk past tense dari kata shall hingga terlihat bagaikan kata masa depan yang terlampaui dengan berjalannya waktu.