Harga sebuah Pesta.

Malam ‘Cinderella’ bagi Jeanne usai lewat tengah malam. Saat perjalanan pulang, Jeanne masih mengenang suasana bangga akan dirinya yang baru dialami. Setiba di rumah, ia tak segera bersalin pakaian, ia berputar di muka cermin mengagumi diri. Dan apa yang dilihatnya kemudian sungguh mengejutkannya.

Malam ‘Cinderella’ bagi Jeanne usai lewat tengah malam. Saat perjalanan pulang, Jeanne masih mengenang suasana bangga akan dirinya yang baru dialami. Setiba di rumah, ia tak segera bersalin pakaian, ia berputar di muka cermin mengagumi diri. Dan apa yang dilihatnya kemudian sungguh mengejutkannya.

Menyikap Rasialisme.

Ibu penumpang itu memanggil pramugari, lalu katanya dengan
nada suara meninggi: “Tidakkah engkau melihat? Engkau telah
mendudukkan saya bersama orang berkulit hitam menjijikan?
Saya tidak dapat duduk bersamanya, carikan tempat duduk lain
untuk saya”

Ibu penumpang itu memanggil pramugari, lalu katanya dengan
nada suara meninggi: “Tidakkah engkau melihat? Engkau telah
mendudukkan saya bersama orang berkulit hitam menjijikan?
Saya tidak dapat duduk bersamanya, carikan tempat duduk lain
untuk saya”

Yang Dilihat Dunia.

Gary yang semula terlunta, tiada yang mempedulikan, berubah menjadi pusat perhatian. Kemana ia pergi, berkerumun orang untuk melihatnya. Setiap rumah makan yang dikunjungi segera menjamunya, penjahit-penjahit membuatkan dan memberinya pakaian, gadis-gadis meliriknya. Apa sebenarnya yang dilihat mereka pada dirinya?

Gary yang semula terlunta, tiada yang mempedulikan, berubah menjadi pusat perhatian. Kemana ia pergi, berkerumun orang untuk melihatnya. Setiap rumah makan yang dikunjungi segera menjamunya, penjahit-penjahit membuatkan dan memberinya pakaian, gadis-gadis meliriknya. Apa sebenarnya yang dilihat mereka pada dirinya?

Tuan Rumah yang Baik.

“Ketahuilah anak muda, bahwa kami memegang teguh prinsip, siapa saja yang berada dalam rumah kami adalah tamu, dan setiap tamu harus diperlakukan dengan baik, walau ia adalah musuh kita. Mi Casa Su Casa (rumahku adalah rumahmu).”
Tentara Perancis mendengarkan dengan kagum mengangguk.

“Ketahuilah anak muda, bahwa kami memegang teguh prinsip, siapa saja yang berada dalam rumah kami adalah tamu, dan setiap tamu harus diperlakukan dengan baik, walau ia adalah musuh kita. Mi Casa Su Casa (rumahku adalah rumahmu).”
Tentara Perancis mendengarkan dengan kagum mengangguk.

Serigala dan Guru.

Protes guru: “Mana boleh begitu setelah aku menyelamatkan
engkau, hai serigala?” Jawab serigala: “Ya, tapi tidakkah engkau
tahu, betapa menderita berada dalam kantong terikat selama
itu, sekujur tubuh menjadi pegal karenanya, jadi adil saja saya
memangsa engkau.” Lalu bersepakat, untuk bertanya kepada
tiga pihak lain . . .

Protes guru: “Mana boleh begitu setelah aku menyelamatkan
engkau, hai serigala?” Jawab serigala: “Ya, tapi tidakkah engkau
tahu, betapa menderita berada dalam kantong terikat selama
itu, sekujur tubuh menjadi pegal karenanya, jadi adil saja saya
memangsa engkau.” Lalu bersepakat, untuk bertanya kepada
tiga pihak lain . . .

Mata Detective Tua.

Kapten pensiunan polisi berdiam dan menatap dalam-dalam di mata nya. Pandangan itu lama kelamaan membuat si penjahat menjadi salah tingkah, tidak berani balas menatap, tetapi tidak dapat menghindarinya. Makin lama makin resah penjahat licin itu tiada terkirakan, membuatnya histeris, hingga akhirnya. .

Kapten pensiunan polisi berdiam dan menatap dalam-dalam di mata nya. Pandangan itu lama kelamaan membuat si penjahat menjadi salah tingkah, tidak berani balas menatap, tetapi tidak dapat menghindarinya. Makin lama makin resah penjahat licin itu tiada terkirakan, membuatnya histeris, hingga akhirnya. .

Berbuat Baik, Perlu Cerdik.

Perbuatan baik tak selamanya cukup berdasar ketulusan saja. Ada saat-saat perbuatan baik berbalik bagai boomerang, Oleh karena itu, adalah baik memikirkan kecerdikan dalam berbuat kebaikan, agar menghindar pembalikan keadaan sebagaimana kisah dalam post ini.

Perbuatan baik tak selamanya cukup berdasar ketulusan saja. Ada saat-saat perbuatan baik berbalik bagai boomerang, Oleh karena itu, adalah baik memikirkan kecerdikan dalam berbuat kebaikan, agar menghindar pembalikan keadaan sebagaimana kisah dalam post ini.

Satu Anak Berbakti, itu Cukup.

“Kalau saja mama mempunyai anak lain, tentu akan ada yang menemani mama sepeninggal Wen Pin.” Jawab ibu kepadanya: “Wen Pin, anakku, untuk orang tua, seorang anak berbakti, itu sudah cukup. Mempunyai selusin anak yang tak berbakti tiada gunanya. Mama mempunyai Wen Pin, seorang anak berbakti.”

“Kalau saja mama mempunyai anak lain, tentu akan ada yang menemani mama sepeninggal Wen Pin.” Jawab ibu kepadanya: “Wen Pin, anakku, untuk orang tua, seorang anak berbakti, itu sudah cukup. Mempunyai selusin anak yang tak berbakti tiada gunanya. Mama mempunyai Wen Pin, seorang anak berbakti.”