Si papa Efendi dan si Kaya.

Si kaya yang kikir merasa senang, membathin: “Betapa bodoh Efendi, bukankah dengan berbuat begini ia kehilangan sebuah kuali kecil?” Ketika Efendi akan pulang, si kaya memberi salam: “Semoga kualiku lekas melahirkan lagi ya, Efendi?”
Beberapa hari kemudian Efendi datang lagi dengan wajah sedih menyampaikan berita duka. . .

Si kaya yang kikir merasa senang, membathin: “Betapa bodoh Efendi, bukankah dengan berbuat begini ia kehilangan sebuah kuali kecil?” Ketika Efendi akan pulang, si kaya memberi salam: “Semoga kualiku lekas melahirkan lagi ya, Efendi?”
Beberapa hari kemudian Efendi datang lagi dengan wajah sedih menyampaikan berita duka. . .

Tiga Pucuk Amplop Petuah.

“Apa maksud isi nota ini?” Ia membathin tidak mengerti. Rasa ingin tahunya membuat ia pergi juga ke tempat tersebut pada waktu seperti tertulis pada nota. Sejenak ia duduk dan minum disana, terdengar olehnya percakapan dua orang yang duduk tepat bersebelahan meja dengannya.

“Apa maksud isi nota ini?” Ia membathin tidak mengerti. Rasa ingin tahunya membuat ia pergi juga ke tempat tersebut pada waktu seperti tertulis pada nota. Sejenak ia duduk dan minum disana, terdengar olehnya percakapan dua orang yang duduk tepat bersebelahan meja dengannya.