Si papa Efendi dan si Kaya.

Si kaya yang kikir merasa senang, membathin: “Betapa bodoh Efendi, bukankah dengan berbuat begini ia kehilangan sebuah kuali kecil?” Ketika Efendi akan pulang, si kaya memberi salam: “Semoga kualiku lekas melahirkan lagi ya, Efendi?”
Beberapa hari kemudian Efendi datang lagi dengan wajah sedih menyampaikan berita duka. . .

Si kaya yang kikir merasa senang, membathin: “Betapa bodoh Efendi, bukankah dengan berbuat begini ia kehilangan sebuah kuali kecil?” Ketika Efendi akan pulang, si kaya memberi salam: “Semoga kualiku lekas melahirkan lagi ya, Efendi?”
Beberapa hari kemudian Efendi datang lagi dengan wajah sedih menyampaikan berita duka. . .