Mencari Pasangan Kaya.

Ada belasan tahun untuk perempuan berburu pasangan kaya, yaitu sejak meningkat dewasa sampai menurunnya daya tarik. Waktu yang ada pada laki-laki relatif lebih panjang, tetapi pada umumnya persentasi keberhasilan berburu pada perempuan lebih tinggi. Perburuan memerlukan persiapan serta pelatihan. Lalu kemanakah mencari target buruan?

Manusiawi bahwa keluarga cenderung menikahkan anak gadis dengan saudagar kaya. Sejak dulu, laki-laki kaya atau dari keluarga pejabat tinggi merupakan menantu favorit, khususnya bagi keluarga bersahaja, beranakan gadis yang terbilang berparas cantik.

Kini masa perjodohan yang diatur orang tua telah berlalu, kategori laki-laki favorit tidak banyak mengalami pergeseran. Gadis-gadis ber-inisiatif memprioritaskan laki-laki yang bermateri mentereng ke dalam daftar calon suami termasuk duda keren atau beristeri sekalipun.

Keberuntungan kelamin.

Pasangan kayaYang bergeser adalah, sekarang ini banyak ternyata laki-laki mendambakan pasangan dengan kepemilikan harta, berstatus sosial yang menjanjikan kemakmuran.
Hanya saja, umumnya laki-laki sederhana yang berani bermimpi sedemikian, adalah mereka penyandang gelar pendidikan.

Yang luar biasa, adalah laki-laki bersahaja, tiada berkemampuan ataupun kepandaian yang dapat dibanggakan, namun bernasib baik, menikahi gadis atau janda kaya yang menerimanya sebagai suami, dengan alasan tersendiri yang mungkin tidak dimengerti orang lain.

Apapun alasannya, sebagai konsekuensinya, di dalam masyarakat penganut patrilineal kuat, seperti masyarakat Tionghoa, pernikahan timpang status seperti itu mengundang cibir warga sepergaulan atas diri laki-laki bersangkutan. Status barunya, yang menantu orang kaya, tidak dengan sendirinya mengangkatnya dari pandangan remeh orang yang telah mengenal status lamanya, hal mana membuatnya susah menegakkan kepala dan baginya telah tersedia sebutan laki-laki ber kelamin-hokkie.

Sebutan yang terkenal di masa lalu itu dialamatkan kepadanya dikarenakan selagi laki-laki lain (sesama strata) harus bekerja keras untuk pernikahan, ia dengan melenggang memasuki kehidupan rumah tangga, tanpa kontribusi, tanpa beban, praktis bermodal alat kelamin nya saja.

Masa-masa seperti itu tampaknya sudah lapuk termakan zaman. Budaya malu sudah terkikis dengan pengaruh dan godaan gaya hidup gemerlap serba instant, menjadikan bertambah-tambah jumlah laki laki yang mengandalkan kelaki-lakiannya (alat kelamin) sebagai pembawa keberuntungan bagi dirinya.
Tidak ada yang perlu dipersalahkan ataupun dipermasalahkan sepanjang pihak terlibat sama-sama menerima.

Teknik berburu pasangan kaya.

Adalah menarik menilik apa yang diperbuat para pemburu pasangan kaya.
Ada belasan tahun waktu pada perempuan untuk berburu, sejak ia meningkat dewasa sampai menjelang menurunnya daya tariknya.
Waktu pada laki-laki untuk berburu lebih panjang sebelum kehilangan daya tarik. Akan tetapi pada umumnya, persentasi prestasi perempuan lebih tinggi ketimbang prestasi laki-laki.

Target perburuan para gadis, biasanya adalah type pemuda yang lugu putera mahkota pengusaha besar, yang lebih mudah jatuh hati dibandingkan laki-laki berpengalaman. Target lain yang juga menarik adalah laki-laki berusia setengah baya, yang ber-potensi ber-polygyny.
Sedangkan target perburuan laki-laki, umumnya adalah perempuan kaya yang sedang terancam broken-home, diambang perceraian.

Untuk mencari target buruan bukan hal sulit. Tempat seperti tennis, golf court, fitness centre (gymnasium) atau cabang olaha raga lain yang berbiaya tinggi, disanalah tempat efektif untuk membina hubungan dekat. Untuk memasuki pergaulan disana memang diperlukan ketersediaan dana dan persiapan lain yang sebaik-baiknya.

Selain membership fee, pakaian yang mewakili kehadiran kalangan atas, perlengkapan olah raga bermerek terkenal, persiapan lain yang diperlukan adalah pengetahuan atas suatu bidang karir atau bisnis tertentu untuk bahan mengobrol, dan penguasaan satu diantara bahasa asing yang baik serta lembut, disamping tentu saja kemampuan olah-raga sesuai tempat dimaksud.

Setelah persiapan dibuat sebaik mungkin, kepada target buruan dipertunjukkan suatu ‘kelebihan’ yang dimiliki untuk menarik perhatian. Makin besar kekaguman terbangun, makin mulus perkenalan terjadi seolah tanpa disengaja.

Kelebihan yang dipertunjukkan dapat berupa bentuk tubuh atletis, keunggulan dalam ber-tennis, memukul bola golf dan sebagainya. Upaya perburuan yang dibuat laki-laki pada umumnya memang lebih berat dari pada upaya yang dibuat perempuan.

Untuk menyempurnakan persiapan, ada jasa pelatihan berburu pasangan yang marak ditawarkan di beberapa negara. Pelatihan membekali para peserta antara lain dengan teknik berbahasa tubuh, teknik sikap diri, cara berpakaian, teknik mengarahkan topik pembicaraan mengobrol, tidak ketinggalan adalah teknik menghindar dari pertanyaan yang susah dijawab seperti mengenai, pekerjaan, pendapatan, keadaan keluarga, dan lain-lain.

Teknik penutup dan sangat penting, adalah bagaimana membawa hubungan kejenjang pernikahan. Namun, teknik yang terakhir hanya untuk diterapkan atas hubungan yang telah menumbuhkan rasa cinta. Selama pelatihan, kepada peserta sangat ditanamkan pengertian, bahwa suatu pernikahan yang tidak didasari rasa cinta tiada akan bertahan lama.

Pembaca budiman, ternyata paras cantik, ganteng saja, belum cukup untuk diandalkan sebagai daya tarik pemikat calon pasangan kalangan berharta. Masih harus kerja keras juga ya?