Kisah Sam Kok 2

Bukan kepalang berangnya Zhang Fei, dengan gigi gemeretak mata melotot memasuki wisma, beberapa pengawal mencoba menghalangi, terpental oleh tinjunya. Tanpa sempat Du Biao menegur, rambutnya ditarik, ia diseret ke depan balai, warga berduyun menyaksikan dengan bersorak.

Bukan kepalang berangnya Zhang Fei, dengan gigi gemeretak mata melotot memasuki wisma, beberapa pengawal mencoba menghalangi, terpental oleh tinjunya. Tanpa sempat Du Biao menegur, rambutnya ditarik, ia diseret ke depan balai, warga berduyun menyaksikan dengan bersorak.

Kisah Sam Kok 1

Liu Bei prihatin dengan penderitaan rakyat, namun tiada daya membantu; membuatnya bersedih. Disaat mana, seorang ber tubuh kokoh, berdagu runcing yang ditumbuhi cambang lebat, memperhatikannya, lalu dengan suara mengguntur menyapa; kedua orang itu berkenalan dan membicarakan rencana.

Liu Bei prihatin dengan penderitaan rakyat, namun tiada daya membantu; membuatnya bersedih. Disaat mana, seorang ber tubuh kokoh, berdagu runcing yang ditumbuhi cambang lebat, memperhatikannya, lalu dengan suara mengguntur menyapa; kedua orang itu berkenalan dan membicarakan rencana.

Awal masa Sam Kok 2

Untuk penghianat tersedia paket, lidah dipotong terlebih dulu, agar tak dapat berteriak saat dilakukan pengutungan anggota tubuh dan pencongkelan bola mata dalam keadaan sadar.
Penyiksaan biasa dilakukan dalam perjamuan sebagai hiburan mengantar Dong Zhuo bersantap.

Untuk penghianat tersedia paket, lidah dipotong terlebih dulu, agar tak dapat berteriak saat dilakukan pengutungan anggota tubuh dan pencongkelan bola mata dalam keadaan sadar.
Penyiksaan biasa dilakukan dalam perjamuan sebagai hiburan mengantar Dong Zhuo bersantap.

Awal masa Sam Kok 1

Kasim senior membentuk grup ‘Sepuluh selalu hadir’, pengaruh mereka sangat kuat, kasim Zhang Rang menjadi ‘bapak angkat’ kaisar. Panglima He Jin, gundah melihat tingkah kasim melewat batas, mengundang para jenderal merundingkan pengenyahan para kasim dari istana. Perundingan menghasilkan petisi . . .

Kasim senior membentuk grup ‘Sepuluh selalu hadir’, pengaruh mereka sangat kuat, kasim Zhang Rang menjadi ‘bapak angkat’ kaisar. Panglima He Jin, gundah melihat tingkah kasim melewat batas, mengundang para jenderal merundingkan pengenyahan para kasim dari istana. Perundingan menghasilkan petisi . . .