Apakah sesungguhnya rasa percaya diri itu atau PD? Apakah hanya ada pada diri orang berkemampuan cukup untuk melakukan sesuatu hal di bidang yang dikuasainya saja?
Penguasaan yang baik atas sesuatu bidang pekerjaan dan ditambah keberhasilan demi keberhasilan dalam bekerja dari waktu ke waktu, akan mendatangkan rasa unggul diri; semisal atlet athletic yang telah berkali-kali menjuarai lari suatu jarak spesialisasi tentu memiliki rasa unggul diri menghadapi menghadapi tournament berikutnya.
Tetapi, rasa percaya diri lebih dari pada rasa unggul diri dalam bidang tertentu saja. Rasa percaya diri adalah gabungan rasa unggul diri dan rasa menghargai diri sendiri.
Rasa percaya diri sejati membuat orang merasa mampu melaksanakan, mampu menggeluti masalah, menerima semua sebagai tantangan karena merasa yakin bahwa dirinya mempunyai kesempatan sebagaimana orang lain yang mencapai keberhasilan meski kemudian rintangan dihadapi ternyata belum pernah ditemuinya di waktu sebelumnya.
Setiap orang dapat memiliki rasa percaya diri yang kuat, hanya saja dibutuhkan waktu. Oleh karena itu pengarahan yang baik untuk menumbuhkan rasa menghargai diri yang diberikan sejak kanak-kanak, sangat mendukung pembinaan rasa percaya diri secara proporsional.
Bagaimana menghargai diri?
Menghargai diri, pada dasarnya adalah wujud bersyukur atas segala yang ada pada diri sendiri. Mengenali namun menerima segala kekurangan diri sendiri, tanpa menilainya sebagai sebagai suatu keburukan, tidak terhantui oleh kesalahan yang telah diperbuat dimasa lalu, serta menerima keadaan dimana dilahirkan dan hidup (takdir).
Tidaklah berlebihan kiranya diperdapat, bahwa rasa percaya diri berhubungan dengan ke-iman-an beragama. Lagi pula, siapakah di bumi ini yang sempurna adanya?
Setiap orang datang dengan kelebihan masing-masing. Kita tidak perlu menjadi orang lain, sekali pun yang kita idolakan, karena kita memang bukan orang lain itu. Mengapa tidak kita kembangkan bakat dan kelebihan karunia kita, ketimbang berupaya menjadi kan diri sebagai orang lain?
Setiap orang berprestasi betapapun kecilnya. Mungkin, kita kurang menyadari prestasi yang pernah kita capai. Peningkatan prestasi dapat dicapai diantaranya, dengan lebih banyak memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan, sekali lagi, bagaimana pun kecil nya bantuan, tetap merupakan prestasi.
Meningkatkan penghargaan diri, dapat juga diperoleh melalui kegiatan organisasi atau Club yang membangkitkan dedikasi yang enthusias.
Yang sangat merugikan bagi kepercayaan diri adalah sikap mengasihani diri, meratapi nasib. Ungkapan rasa simpati orang lain atas kegagalan dan keterpurukan kita, sudah sepantasnya diterima dengan baik sebagai solidaritas dari sesama. Namun hendaknya tidak lebih dari itu, jangan membiarkannya menghanyutkan kita meratapinya.
Tampillah dengan penuh optimistis, terapkan prinsip diri dimanapun kita berkegiatan, riaslah wajah dengan senyum dan tanamkan rasa bahwa kita sendiri tidak kalah cantik atau ganteng dibandingkan yang lain, setidaknya menurut versi kita sendiri, maka kita akan mendapatkan diri bagai seorang yang baru, penuh percaya diri.
Orang lain, yang melihat kita menikmati penampilan diri kita sendiri, tentu akan meng hargai melalui cara pandang mereka. Apabila ada ungkapan pujian, terimalah dengan sikap terbuka. Dan biarkan mereka, yang mungkin menjadi iri hati melihat penampilan kita. Berbahagialah dan bersyukurlah karena kita sudah menemukan dan menjadi diri sendiri.
Rasa percaya diri sangat mendukung langkah kita, kepada perbaikan dan peningkatan taraf hidup diri sendiri dan keluarga.
Karena, tanpa adanya rasa percaya diri yang cukup, kita tidak akan pernah melakukan lompatan besar yang untuk meraih kemajuan yang pesat.
Bak elang yang berani sendiri mengangkasa,
sementara beberapa jenis burung lain terbang berkelompok.