Kepatuhan Abraham.

Abraham tidak mempertanyakan mengapa barberque manusia pertama adalah anaknya, tak juga mempertanyakan janji Allah akan keturunan berasal dari Ishak. Tiada argumentasi, tiada ia memintakan pengampunan atas Ishak, seperti yang diperbuat untuk pembelaan atas Sodom dan Gomorah.

Dikisahkan sebelumnya, Abraham mengalami penyertaan Allah, selama perjalanannya yang panjang ke Mesir dan berkat lain yang dilimpahkan kepadanya. Namun, sewaktu berada di Gerar, ia merasa takut akan kehilangan pembelaan Allah? Apakah gerangan yang membuat Abraham merasa takut?

Sebutan nabi untuk Abraham.

Dihadapan raja Abimelekh, oleh karena rasa takutnya, Abraham dan Sara menyatakan mereka adalah kakak-beradik. Ini kedua kalinya, setelah yang pertama diperbuatnya di Mesir, kepada Firaun, dengan alasan sama; agar keselamatan Abraham tidak terancam karena raja mengingini Sara.

Abraham, Sara dan anakAllah menyadarkan Abimelekh mengenai status Sara. Allah menghukumnya sebagai memperingatkan agar mengurungkan niat mengambil isteri nabi; seluruh laki-laki dan perempuan di istana raja menjadi mandul terkena hukuman Allah.

Kata ‘mandul’, merupakan kata pelembut, atas apa yang dialami penghuni istana itu. Pada saat itu, untuk pertama kalinya Allah menyebut kata “nabi” dan disebutkan atas Abraham.

Keberpihakan Allah kepada nabi.

Abimelekh geram dengan perlakuan atas dirinya; ia yang dikecoh oleh pernyataan nabi mengenai status Sara, dan ia pula yang dihukum Allah. Oleh karenanya, Abraham lekas memohonkan pembebasan Abimelekh dari hukuman Allah.

Selepas dari hukuman, Abimelekh membebaskan Sara dan memberi Abraham banyak ternak. Kemudian Abraham mengembalikan ternak-ternak itu kepada raja Abimelekh, diikuti sumpah mereka; tidak saling mencurangi turun temurun, selama Abraham dan keturunannya tinggal di negeri itu. Tempat mereka mengadakan sumpah dinamakan Bersyeba.

Di Mesir dan Gerar, dua tempat dimana Abraham tinggal sebagai orang asing, terlihat penyertaan dan berkat Allah atas dirinya, berwujud keselamatan, kesejahteraan serta keturunan. Kiranya, itulah yang dibutuhkan untuk hidup di dunia. Allah melimpahkan semua itu kepadanya, termasuk logam mulia.

Abraham berusia 100 tahun dan Sara melahirkan anak laki-laki dan diberi nama Ishak. Sara yang berusia 90 tahun menyusui bayinya. Ishak tumbuh dengan baik dan terpikir oleh Sara untuk mengenyahkan Hagar dan Ismael. Untuk memenuhi harapan isterinya, Abraham membekal Hagar dan menyuruhnya pergi dengan membawa Ismael serta.

Ishak, korban bakaran.

Allah memperkenankan perbuatan Abraham atas Hagar dan Ismael, karena yang akan disebut keturunan Abraham adalah yang berasal dari Ishak. Namun keturunan berasal dari Ismael pun akan dibuatkan-Nya menjadi bangsa yang besar.
Ismael juga mendapat penyertaan Allah, ia tumbuh bersama ibunya dipadang gurun, menjadi pemanah, kemudian memperisteri perempuan Mesir.

Ishak akan dikorbankanSetelah beberapa lama, penyertaan Allah atas Abraham, menjanjikan Abraham akan bangsa yang besar dari keturunan yang berasal dari Ishak. Allah memerintahkan nabi Abraham agar mempersembahkan Ishak, sebagai korban bakaran di tanah Moria.

Entah apa rencana Allah? Atau apakah yang telah diperbuat Abraham, sehingga Allah merasa perlu memerintahkan persembahan Ishak?
Apakah Sara mengetahui perintah Allah kepada Abraham untuk menjadikan anak yang disusukannya sebagai korban bakaran.

Abraham sendiri tidak mempertanyakan mengapa barberque manusia pertama adalah anaknya, tak juga mempertanyakan janji Allah akan keturunanyang berasal dari Ishak.

Ishak tidak mengetahui bahwa dirinyalah yang akan dijadikan persembahan, tetapi ia yang masih kanak-kanak, telah terpikirkan olehnya dan mempertanyakan keberadaan anak domba yang akan dijadikan korban, selagi Abraham mempersiapkan kayu bakar.

Abraham manut; tiada argumentasi, tiada juga memintakan pengampunan atas Ishak, sebagaimana yang diperbuatnya untuk pembelaan Sodom dan Gomorah. Mungkinkah ada catatan kejadian terluput dari alkitab?

Setelah semua siap, diikatnya Ishak dan diletakkan diatas kayu bakar yang tersusun di atas mezbah, diambilnya pisau untuk menyembelih anaknya. Pada saat mana, berseru malaikat menghentikan Abraham bertindak, seruan mana menyatakan, bahwa Tuhan telah mengetahui takut Abraham terhadap Allah, oleh karena ketulusan menyerahkan anaknya yang tunggal.

Sebagai gantinya, tersedia domba jantan dengan tanduk tersangkut di dalam belukar untuk korban bakaran. Abraham menamakan tempat itu “Tuhan menyediakan.”
Demikian disebut sampai sekarang.

Sara meninggal pada usia 127 tahun. Abraham memakamkan isteri, siapa adalah juga saudara lain ibu, di dalam gua ladang Makhpela, di tanah Kanaan. Abraham meninggal pada usia 175 tahun, meninggalkan seorang isteri, bernama Ketura, yang melahirkan enam orang anak baginya.