Dynasty Qin 3

Prihal wafat kaisar perlu ditutupi. Dalam rombongan besar itu, hanya Li Si, Ying Huhai dan beberapa kasim terdekat saja yang mengetahuinya. Untuk menutupinya disiasati dengan mengisi dua kereta, dimuka dan dibelakang kereta kaisar, penuh-penuh dengan ikan membusuk. Setiba di ibukota dibuat wasiat palsu, oleh Li Si dan Zhao Gao; putera bungsu mewariskan tahta..

…Sambungan

Suatu ketika, Zhang Liang, mantan pembesar negara Hann, mengirim dua orang untuk membunuh kaisar ditengah perjalanan. Di saat rombongan kaisar lewat, sebuah genta logam seberat 100 kilogram yang telah tergantung di pohon, terayun dengan kerasnya kearah kereta terdepan, kereta itu hancur. Kaisar selamat karena berada dalam kereta ke dua.

Dua kereta yang serupa selalu menjadi bagian dari iringan rombongan, dimaksudkan sebagai mengecoh penyerang, mengingat betapa seringnya pencobaan pembunuhan atas diri kaisar. Menginjak usia paruh baya, rasa takut akan kematianpun menghantui pikiran kaisar.

Qin Shu HuangDi; mencari kehidupan abadi.

Qin Shi HuangDiTerobsesi dengan kehidupan abadi, kaisar memerintahkan pencarian obat-reramuan panjang usia; menjadi kesibukan tabib dan peracik ramuan istana untuk menemukan nya. Bermacam unsur dicobakan, diantara nya yang belum cukup dikenal pada waktu itu, yaitu Mercury.

Tiga kali, kaisar mengunjungi pulau ZhiFu, yang dipercayai sebagai tersimpan rahasia hidup abadi. Di pulau itu, kaisar ter-ilhami akan seorang bernama AngiSheng, berusia seribu tahun lebih, berdiam di gunung PengLai, mempunyai obat mujarab yang dapat memenuhi obsesinya.

Berdasarkan ilhamnya, kaisar mengutus penduduk asli pulau, bernama Xu Fu, mencari gunung tersebut dan menjemput AngiSheng. Tiada seorang pernah mendengar prihal gunung itu, namun XuFu pergi juga mencarinya, bersama ratusan laki-laki dan wanita, beramai-ramai dengan sebuah kapal.

Manusia sekapal itu beserta kapalnya, tidak pernah kembali ke Tiongkok, ketimbang di hukum karena gagal menemukan gunung PengLai dan AngiSheng yang misterius. Kuat dugaan bahwa mereka mencapai kepulauan Jepang dan ber koloni disana.

Typical petarung masa dynasty Qin
Typical petarung masa itu.

Dikisahkan sebuah meteor yang jatuh, di DongJun dalam tahun 211 BC. Warga disana mengomentari kejadian itu sebagai pertanda dekatnya ajal kaisar, dan terpecahnya kembali Tiongkok.
Komentar bernada sumbang itu sampai ke telinga kaisar. Segera utusan kaisar tiba disana, mencari si genius yang berkomentar itu.

Tiada seorang yang mengakui pernah mengatakan hal itu, akibatnya seluruh warga dilingkungan itu di eksekusi, batu meteor dihancur lebur dan menjadi debu setelah dibakar.

Pembuatan makam Qin Shi HuangDi.

Selain takut akan kematian, kaisar takut terhadap roh jahat. Agar roh-roh tidak dapat melihat dirinya ketika berpindah dari satu istana ke istana lain, dibuatkan terowongan menghubungkan istana-istana nya. Seluruhnya tidak kurang dari 200 terowongan.

Disatu sisi, kaisar memerintahkan pencarian obat mujarab kehidupan abadi, disisi lain kaisar mempersiapkan makam untuk dirinya sendiri. Dalam tahun 215 BC rampunglah sebuah makam besar, ber-eksterior replika istana dengan sungai mercury mengalir di dalamnya.

Mercury dimaksudkan sebagai me-refleksi tubuh surgawi. Di dalam makam terpasang berbagai perangkap, penghalang penjarahan dan hal lain yang tidak diharapkan.

Temuan terracota dalam makamKerahasiaan makam khususnya mengenai cara kerja perangkap, dijaga sangat ketat. Untuk memastikan akan hal itu, lidah para pekerja yang tidak diupah, dipotong.
Setelah pengerjaan selesai, tiada seorang dari mereka dibiarkan hidup.

Untuk mendukung penegakkan kekuasaan di alam sana, seperti halnya dibumi, kaisar diiringi 8.000 ‘personil’ Terracotta, lengkap dengan kuda dan keretanya.
Terracotta, kuda, kereta dan persenjataan, terbuat dari tanah liat dalam skala sesungguhnya mengisi makam kaisar. Wajah setiap terracotta dibuat artis pematung secara manual, setiap wajah tampak individual.

Qin Shi HuangDi wafat.

Dalam kunjungan ke timur Tiongkok tahun 210 BC, kaisar meninggal. Banyak kalangan berpendapat, bahwa kaisar mengalami keracunan oleh pil yang mengandung Mercury hasil racik para ahli dan tabib istana. Racikan bertujuan memberi kehidupan abadi itu, justru mempercepat datangnya kematian.

Tiada petunjuk penggunaan kelinci percobaan sebelum racikan dikonsumsi kaisar. Dan yang lebih menyedihkan, meninggalnya kaisar pada lokasi yang jauh dari ibu kota XiAn, berjarak dua bulan perjalanan darat.

Kereta kuda kaisarKeadaan mendadak ini, dikuatirkan dapat menimbulkan kegoncangan pemerintahan di istana, sementara mereka berada diluar ibu kota. Karena itu, rombongan berkemas segera berangkat pulang, dan wafat kaisar harus ditutupi selama perjalanan.
Selain Li Si dan Ying HuHai (putera bungsu kaisar) hanya beberapa kasim dan pelayan terdekat kaisar saja yang mengetahuinya.

Tirai jendela kereta ditutup agar wajah kaisar tidak terlihat. Dalam perjalanan, di setiap harinya, beberapa mereka yang disebut diatas, melakukan acting, membawa makanan, berbicara dengan kaisar, membantu kaisar bersalin pakaian dan lain-lain, sebagaimana layaknya kaisar masih hidup.

Pada saat itu sedang musim panas, dalam sehari saja keadaan jenazah akan membuat setiap orang dalam rombongan mengetahui dengan sendirinya. Untuk ‘menutupinya’, disiasati dengan mengisi dua kereta yang dimuka dan dibelakang kereta kaisar penuh-penuh dengan ikan yang membusuk.

Insert adalah kereta dan kuda terbuat dari tembaga, temuan di bagian makam Qin Shi HuangDi. Sangat mungkin, jenazah kaisar pemersatu daratan Tiongkok berada dalam kereta seperti ini dalam perjalanan selama dua bulan.

Persekongkolan penerus tahta.

Makam yang megahSetiba di ibu kota, wafat kaisar diumumkan. Tetapi, kaisar yang sangat tidak menyuka prihal kematian, tidak pernah menulis surat wasiat. Tak juga pernah mengatakan siapa dikehendaki mewariskan tahta.
Penasihat Li Si dan kasim Zhao Gao memanfaatkan keadaan dengan menulis surat wasiat palsu.

Normalnya, yang menjadi kaisar berikutnya adalah putera sulung, Fu Su. Adapun surat wasiat palsu itu menyatakan si bungsu HuHai mewariskan tahta.
Dibuat Li Si dan Zhao Gao begitu agar mereka tidak kehilangan kedudukan, selain rasa gentar terhadap jenderal Meng Tian yang akrab dengan Fu Su, yang sulung. Kakak jenderal Meng Tian dimasa lalu pernah mengenakan hukuman kepada kasim Zhao Gao.

Lebih lanjut, wasiat palsu menitahkan Fu Su dan Meng Tian membunuh diri, menyusul kaisar ke alam sana; Fu Su dan Meng Tian mematuhi. HuHai dinobatkan sebagai kaisar dengan gelar Qin Erl Huang, kaisar generasi Qin yang kedua.

Kemampuan Qin Erl Huang jauh dibawah kemampuan ayahandanya. Pemberontakan timbul diberbagai tempat. Dalam waktu tidak lebih dari 5 tahun, pemerintahan Qin Erl Huang tidak dapat bertahan; kekaisaran dynasty Qin runtuh.

Pihak tertentu mengenang Qin Shi HuangDi untuk kreatifitasnya, sedangkan pihak lain mengingatnya sebagai tirani kejam. Namun, kedua pihak mengakui pemerintahan Qin memberi arti sangat penting bagi sejarah dan perkembangan bernegara di Tiongkok.