Kembali Hidup dari Mati Suri.

Yang menjadikan aneh, orang-orang yang mengalami mati suri, di wajah mereka terlihat masgul setelah sadar kembali (hidup). Apakah karena merasa nyaman di alam sana, atau merasakan kehadiran Tuhan? Atau karena mereka telah melihat tayangan rekaman riwayat hidup sendiri yang tidak dapat dibanggakan?

Apakah Mati-Suri adalah terminologi yang tepat, untuk pengalaman keluar dari tubuh beberapa, bahkan mencapai belasan menit, dengan paru-paru berhenti bernapas dan jantung berhenti berdenyut, kemudian tersadar, bagai kembali hidup? Beberapa orang yang pernah mengalaminya, menceritakan kejadian saat ia keluar dari tubuhnya.

Pengalaman mengenai terowongan.

Diantara yang berkisah ada yang mempunyai kesamaan, bahwa pada mulanya terasa berada dalam sebuah terowongan yang gelap, di ujung terowongan tampak seberkas cahaya. Tiada merasa melangkah, karena kaki mereka tak menyentuh lantai, tidak ada juga yang mendorong, terjadi begitu saja bergerak menuju ujung terowongan dimana cahaya terlihat, dengan perasaan senang.

Keluar dari tubuhTiba di ujung terowongan yang benderang menyaksikan tayangan seperti di bioskop atau video, mengenai riwayat hidup, sejak kanak-kanak, dewasa, dan seterusnya.
Namun sebelum riwayat hidup tertayang hingga selesai, ia telah harus berbalik lagi, kembali ke dalam menempuh terowongan gelap yang dilaluinya tadi. Lalu ia tersadar, bangun.

Yang lebih aneh untuk kebanyakan orang, adalah bahwa orang-orang yang kembali siuman dari pengalaman itu (atau dinyatakan hidup kembali), di wajah mereka terlihat perasaan masgul, tidak ada ekspresi senang bahwa mereka telah kembali (hidup).

Pengalaman beberapa yang lain.

Tidak semua dari mereka yang mengalaminya, langsung berada di dalam terowongan. Ada yang sempat menyaksikan tubuhnya, dikerumuni dokter dan perawat yang sedang berusaha menolongnya. Hanya sebentar saja ia memperhatikan, karena merasa lebih tertarik memasuki terowongan yang belum pernah dilihatnya.

Ada seorang korban kecelakaan lalu lintas mengalami hal sebaliknya, bahwa ketika ia berada dalam terowongan gelap itu, ia merasa takut, ia berteriak dan mencoba untuk berpegang pada dinding terowongan, agar ia tidak sampai terdorong ke ujung dimana sinar tertampak.

Pengalaman lain beberapa yang mengalami kematian (sejenak), adalah bahwa mereka tiba-tiba berada di tempat yang digambarkan bagaikan surga, dimana mereka melihat sanak keluarga atau kenalan yang telah meninggal. Mereka menyapa dengan ramah.

Beberapa pemikiran mengenai terowongan dimaksud.

Apa sebenarnya yang telah terjadi, pada orang yang mengalami peristiwa itu? Ada yang menyimpulkan bahwa orang-orang itu (roh mereka) keluar dari tubuh untuk beberapa saat. Jalan keluar roh adalah melalui lubang yang terdapat pada tubuhnya, antara lain liang telinga, liang hidung atau rongga mulut. Itulah terowongan gelap yang ditempuh sebelum mencapai cahaya.

Pemikiran mengenai tayangan riwayat, adalah bahwa hal itu adalah catatan, mengenai segala perbuatan selama di dunia, yang dipergunakan untuk pengadilan di alam sana. Catatan mana tidak dapat dihapus, tak dapat diubah. Dengan demikian tidak mungkin terjadi pembohongan atau rekayasa catatan riwayat, ketika menghadapi pengadilan.

Tetapi, mengapa mereka yang kembali (hidup) merasa masgul? Sebagian berpendapat bahwa di alam sana tidak ada beban atau derita seperti di dunia ini, antara lain karena ketiadaan gravitasi (gaya tarik bumi).
Selagi melayang ringan, terasa bebas serta nyaman, lalu harus kembali lagi mengalami beban dan derita lama ketika sudah kembali. Selain itu, mereka merasakan kehadiran Tuhan ketika melihat cahaya. Itulah mengapa masgul bahwa mereka harus kembali.

Menurut pendapat lain, rasa tidak-senang mereka yang kembali itu dikarenakan telah menyaksikan bagian tayangan rekaman riwayat hidup, yang  tidak dapat dibanggakan. Rasa masgul me-refleksi sikap penyesalan, atas perbuatan sendiri yang kurang terpuji yang pernah dilakukan dimasa lalu.

Argumentasi atas pengalaman terowongan.

Yang tidak sependapat dengan kisah pengalaman mereka diatas, adalah dikarenakan tidak ada yang dapat membuktikan mengenai benar tidaknya keberadaan terowongan, cahaya, atau tayangan. Bahwa apa yang dialami saat mati suri adalah karena apa yang sudah tertanam dalam benak saja.

Bahwa cahaya yang mereka lihat tak lain adalah lampu penerang dalam ruang operasi atau ruang perawatan dimana mereka sedang mendapat pertolongan medis. Dan apa yang mereka alami sebenarnya tidak dilain tempat, melainkan tetap dalam dunia ini, ia tetap di tempat dimana tubuh mereka berada.

Mengenai tayangan riwayat hidup yang disaksikan, ditafsirkan sebagai memori dalam benak (otak) yang sedang melakukan semacam scanning akibat proses dalam tubuh, yang terjadi disaat yang bersangkutan tidak sadar diri. Terjadilah play-back rekaman, yang seolah tertayang secara visual.
____________________________

Kematian sejenak saja mengundang begitu banyak pendapat, terlalu sukar ditafsirkan. Bagaimana dengan kehidupan setelah kematian yang sesungguhnya, tetaplah menjadi misteri besar yang tetap tertutup.