Ditengah perjalanan mengunjungi Esau di Seir, daerah Edom, Yakub berjumpa dengan malaikat-malaikat ditempat yang dinamakannya Mahanaim. Dari sana ia lalu mengirim utusan pendamaian kepada Esau, mereka berpapasan dengan Esau serta rombongan yang berjumlah 400 orang yang juga sedang dalam perjalanan untuk menemui Yakub.
Berdamai dengan Esau.
Gentar Yakub mendengar kabar itu, sebagai tindakan antisipasi, dibaginya rombongan dan ternaknya ke dalam dua kelompok agar jikalau Esau menyerang dan mengalahkan satu kelompok akan masih ada satu kelompok lainnya yang selamat. Namun di sisi lain dipersiapkan pula utusan penyambut membawa sejumlah besar ternak berbagai jenis, untuk dipersembahkan sebagai penyejuk rasa bagi Esau. Tak lupa ia memanjatkan doa bagi keselamatan keluarga dan rombongannya.
Demi keselamatan keluarga dari serangan di malam hari; diungsikannya keluarga dan ternak menyeberang sungai Yabok.
Ia sendiri kembali, dan bermalam di tenda semula dimana ia memanjatkan doa. *)
Pagi harinya, Yakub melihat Esau dan 400 orang pengiring mendekati lokasi mereka, segera ia menempatkan keluarganya pada posisi terlindung.
Keadaan berkembang tidak sebagaimana perkiraan, saat kakak beradik telah saling mendekat; Esau melihat Yakub berjalan di muka yang lain dengan sesekali bersujud ke tanah sampai sebanyak tujuh kali. Esau berlari mendatangi, ia mengangkat Yakub dari berlututnya lalu mendekap, menciumi, diikuti isak tangis mereka kakak beradik.
Yakub memperkenalkan Esau kepada seluruh anggota keluarganya dan dituturkannya maksud mengirim utusan kepada Esau dengan membawa banyak ternak. Sampai saat berpisah kembali, Esau tetap menampik menerima pemberian Yakub.
Yakub disebut Israel.
*) Dikisahkan pada malam Yakub bersendiri, ia bergulat melawan sesosok tubuh. Siapa kah sosok itu gerangan? Ada yang menafsirkannya manusia, ada yang menafsirkannya malaikat, bahkan yang menafsirkan malaikat jelmaan Allahi. Atau. mungkin pergulatan perasaan Yakub sendiri saja? Hanya Allah dapat menjawabnya.
Setelah bergulat semalam suntuk dan Yakub tetap tak terkalahkan, sosok itupun berhenti menggumuli, ia memukul sendi pangkal paha lawannya. Itulah, mengapa orang Israel tidak memakan daging pada sekitar sendi pangkal paha.
Sosok itu memberkati Yakub atas permintaan dan memberinya sebutan Israel sebagai ganti nama Yakub lalu ia pergi tanpa meninggalkan identitas diri.
Adapun Yakub sendiri, ia merasa telah melihat dan berhadapan dengan Allah, namun selamat. Tempat itu dinamakan Pniel. Yakub pergi dari sana dengan langkah pincang. Apa yang dirasa Yakub itu bertentangan dengan pernyataan ayat lain di dalam alkitab; yang menyatakan bahwa tiada seorang dapat bertahan hidup setelah melihat, terlebih berhadapan dengan Allah. *)
Seberpisah dengan Esau yang kembali ke Seir, Yakub membawa rombongan menuju ke tanah Kanaan, mendirikan kemah di bagian timur Sikhem, diatas tanah yang dibeli dari anak-anak Sikhem seharga seratus kesita. Disana, didirikannya pula mezbah yang diberinya nama “Allah Israel ialah Allah”.
Yakub menyikapi kelakuan anak-anaknya.
Suatu ketika, Dina, anak perempuan Yakub yang dilahirkan Lea, mengunjungi seorang perempuan di lingkungannya. Ia terlihat oleh Sikhem, yang tertarik kepadanya. Sikhem melarikannya dan memperkosanya. Kemudian Sikhem meminta ayahnya, Hemor, agar datang kepada Yakub, memintanya agar ia boleh memperisteri Dina.
Hemor mendatangi Yakub dan keluarga, ia bernegosiasi sambil meredakan kemarahan anak-anak Yakub atas perlakuan terhadap Dina. Dalam pada itu, Sikhem menawarkan segala beban atas dirinya, asalkan dapat memperisteri Dina. Namun, anak-anak Yakub mencari kesempatan, bermuslihat, untuk membalas perbuatan Sikhem.
Anak-anak Yakub berdalih, adalah aib bagi keluarga, bilamana Dina diperisteri laki-laki tidak bersunat dan mengajukan syarat kepada Hemor dan Sikhem, agar lebih dulu laki-laki dikalangan mereka ber-sunat, sebagaimana setiap laki-laki keluarga Yakub.
Syarat mana diterima dengan baik; dari atas gerbang kota, Hemor dan Sikhem dengan pengaruhnya yang kuat, menyerukan kepada setiap laki-laki di kota itu untuk bersunat, agar diperkenan memperisteri perempuan dari kalangan Yakub dan berbagi kekayaan.
Seruan mendapat tanggapan baik; berbondong laki-laki dewasa kota itu datang dan di sunatlah mereka semua. Dan pada hari ketiga, ketika mereka sedang sangat menderita setelah disunat, Simeon dan Lewi, dua kakak Dina, menyerang kota, membunuh setiap laki-laki.
Setelah mengakhiri riwayat Hemor dan Sikhem, mereka membawa pulang Dina. Anak- anak Yakub yang lain menjarahi kekayaan kota serta menawan semua perempuan dan anak-anak.
Mengetahui ulah anak-anaknya, Yakub mencerca mereka sebagai telah meruntuhkan reputasinya serta mengingatkan mereka akan ancaman serious apabila penduduk dari tanah Kanaan dan feris bersatu untuk membalas perbuatan mereka.
Firman Tuhan menginstruksikan, agar mereka berpindah ke Betel, mendirikan mezbah bagi-Nya disana. Mereka berangkat, setelah melepaskan semua benda pemujaan dewa asing dan menguburnya. Berkat penyertaan Allah, mereka tidak dikejar pihak penuntut balas. Tempat dimana mezbah didirikan dinamakan El-Betel. Disana Allah memberkati Yakub, menyatakan nama Israel bagi Yakub.
Dalam perjalanan kembali kepada Ishak di Mamre, Rahel melahirkan seorang anak laki laki, Rahel memberinya nama Ben-Oni, dan Yakub menamakannya Benyamin. Sesudah melahirkan, Rahel meninggal dan dimakamkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem.
Di atas makam didirikan tugu yang dapat disaksikan sekarang.
Yakub menemui ayahnya, Ishak, yang telah berusia seratus delapan puluh tahun. Ishak meninggal pada usia lanjut, dimakamkan oleh kedua anaknya, Esau dan Yakub.
Begitulah, Yakub yang semula bukan pilihan-Nya, mendapat berkat Tuhan oleh karena perbuatan dan ketaatan kepada-Nya. Semoga kita dapat setaat itu.