Sabarku ada batasnya.

Benar tak tertahankan emosi, sampai saya lemparkan kursi di depan saya, dan tidak peduli walau banyak yang menyaksikan: “Boss saja yang bodoh, manager tak becus begini dipekerjakan. Menjadi boss koq tidak bisa membedakan antara pekerja yang baik dan tidak? Jangan membela hanya karena ia masih family!”

Benar tak tertahankan emosi, sampai saya lemparkan kursi di depan saya, dan tidak peduli walau banyak yang menyaksikan: “Boss saja yang bodoh, manager tak becus begini dipekerjakan. Menjadi boss koq tidak bisa membedakan antara pekerja yang baik dan tidak? Jangan membela hanya karena ia masih family!”