Hidup dan perkembangan sebuah perusahaan bergantung kepada seberapa efektifnya perusahaan menjawab, memenuhi, kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pertambahan jumlah produsen, seperti yang kita lihat di pasar, menambahkan jumlah produk yang ditawarkan. Agar pertambahan jumlah produk terserap pasar, diperlukan pula peningkatan permintaan sebagai penyeimbang.
Adalah logis, pemikiran setiap pengusaha u’tuk merangsang peningkatan kebutuhan dan keinginan konsumen agar terpelihara ketersediaan lahan bagi usaha niaganya.
Pengusaha yang kreatif tidak terpaku pada permintaan pasar yang telah eksis saja.
Dirancanglah berbagai jenis produk baru, yang kreatif bahkan menghasilkan produk yang tidak pernah disangka, tidak pernah diharapkan sebelumnya, namun berhasil membangun opini yang enthusiast.
Dengan kata lain; kebutuhan atau keinginan konsumen yang belum pernah ada, belum tersirat di masa lampau, kemudian terbangkit dengan dihadirkannya produk baru.
Pembangkitan permintaan dicapai dengan meng-edukasi (mendidik) konsumen secara efektif, seperti pada beberapa contoh kasus dibawah ini.
[restrict userlevel=”subscriber”]
Pengarahan trend.
Pembaca yang ada menyimpan photo keluarga pernikahan sebelum tahun 1970, dapat melihat pose bapak-bapak duduk dalam stelan jas berwarna gelap hitam atau biru tua, tetapi dengan kaos kaki (sock) berwarna terang, merah, hijau atau lainnya. Semasa itu keserasian warna berpakaian belum mendapat perhatian seperti saat ini.
Melalui promosi yang efektif, dunia mode meng-edukasi (mendidik) masyarakat secara ekstensif mengenai color matching dalam ber fashion, seperti kita dapat saksikan telah berhasil menumbuhkan, meningkatkan, perhatian pasar atas keserasian warna dalam berpakaian. Dalam hal mengenakan kaos kaki, dipilihkan warna yang sama, atau paling tidak mendekati warna celana panjang.
Kesadaran atas keserasian warna dalam berpakaian, berdampak kepada peningkatan permintaan, peningkatan keinginan konsumen akan kaos kaki. Sekarang, tak lagi cukup mempunyai sepasang atau dua pasang seperti sebelumnya melainkan berbagai warna, agar mendapat keselarasan dengan warna celana yang dipunyai.
Hal yang sama terjadi juga dengan warna sabuk pinggang, sepatu, tas, dan accessories untuk perempuan. Pakaian renang dibuat bermotif, membuat perenang merasa perlu mempunyai lebih dari dua helai pakaian renang, menyelaraskan dengan suasana hati dan cuaca, selain juga menghindari kesan jemu yang melihatnya. Perancangan produk dikreasikan untuk memaksimalkan pilihan dan memaksimalkan konsumsi.
Peningkatan kebutuhan dan keinginan juga dapat dilakukan melalui peningkatan taraf hidup masyarakat. Cara ini banyak dipergunakan dunia bisnis kesehatan dan peralatan kegiatan sehari-hari. Berbagai vitamin, supplement, kursi pijat, perlengkapan olah raga, sanitary, perlengkapan pemuas sex, sampai pada peralatan pembersih, perlengkapan yang memudahkan pembersihan tanpa bersusah payah membungkuk, merangkak dan sebagainya.
Memaksimalkan kepuasan konsumen adalah efektif untuk meningkatkan permintaan pasar. Cara yang oleh sebagian kalangan tergolong sebagai klasik, dalam banyak kasus menunjukkan efektifitas, dapat diterapkan dalam bidang sangat luas, yang ditawarkan sebagai bermacam kemudahan pemakaian dan improvisasi atas produk lama.
Kemudahan seperti sari santan kelapa yang dikemas. Konsumen termudahkan dengan santan instan, menjadi lebih termotivasi (lebih rajin) untuk membuat makanan sendiri di rumah. Kopi yang yang siap minum dengan menambahkan air panas saja, membuat orang lebih sering menikmati kopi dari pada waktu sebelumnya.
Improvisasi produk sangat tepat bagi produsen ber-skala kecil dan menengah. Produk dihasilkan dengan mencontoh produk lain yang telah membuktikan keberhasilan. Cara ini sangat menghemat atas biaya survey, dengan kemungkinan kegagalan relatif kecil. Produk seperti helmet, sabun, shampoo, kosmetik, banyak dihasilkan dengan cara ini.
Kebutuhan dan keinginan konsumen mengalami pergeseran dari waktu ke waktu, tiada lain, diantaranya dikarenakan setting sistem pemasaran dan empat tujuan pemasaran yang disebutkan diatas. Perkembangannya sangat dinamis, produk yang ramai diserbu pembeli pada suatu saat, dengan cepat dilupakan konsumen pada saat lain.
Dengan pemahaman yang baik atas keempat tujuan sistem pemasaran*), diharapkan pembaca pengusaha kelas menengah kebawah dapat mem fokus perhatian setidaknya atas satu diantaranya, sehingga dapat meng-kreasi rancangan produk baru disertakan persiapan bahan edukasi untuk di-sosial-kan kepada khalayak di lingkungan pasar.
[/restrict]