Ada seorang teman jera, ia tidak berminat memelihara ikan lagi, karena ikan Arowana kesayangannya mati, setelah lebih dari setahun dipeliharanya. Ikan yang dibeli dengan harga tinggi, mati setelah sehari aquarium tempat memelihara ikan itu dipindah, dari ruang makan ke ruang duduk agar tamu yang datang dapat memandang Arowana nya, yang sudah berwarna sangat indah.
Tentu amat mengecewakan, setelah anakan ikan berjenis unggulan dibesarkan dengan makanan pilihan, sesudah mulai menampakkan keindahan, ia mati. Apa yang menjadi penyebab kematian, baiklah kita melihat bagaimana pemindahan aquarium dilakukan.
Pemindahan dilakukan, setelah seluruh air dikeluarkan, agar aquarium menjadi lebih ringan, selain menjaga keamanan agar menghindarkan pecah kaca waktu dipindahkan.
Yang tidak diperhatikan adalah, bahwa air tadi dibuang dan ikan ditempatkan sementara dalam ember berisi air.
Setelah dipindah ke tempat yang baru, aquarium diisi kembali dengan air dari kran leiding lalu penghembus udara di pasang dan dihidupkan. Beberapa jam kemudian ikan dipindahkan ke dalam aquarium, tanpa disadari adanya kemungkinan yang menyebabkan kematian ikan.
Ikan dan air sebagai media hidup.
Walaupun aerasi (penghembusan udara) sudah dilakukan lebih dari enam jam, dan di yakini bahwa air telah cukup mengandung oksigen, namun perlu diingat selalu bahwa air bukan saja berfungsi sebagai penyedia oksigen semata.
Membicarakan mengenai kesehatan ikan, berarti membicarakan keadaan air, di dalam mana ikan itu hidup. Bahwa seluruh tubuh ikan berada di dalam air, maka keadaan air mempengaruhi sepenuhnya keadaan tubuh ikan.
Adapun parameter keadaan air adalah temperatur, derajat ke-asam-an dan kesadahan air. Temperatur ikan selalu identik dengan temperatur air, begitu pula dengan derajat ke-asam-an (biasa disebut sebagai pH). Sedangkan kesadahan air cenderung berfungsi memantapkan derajat ke-asam-an tadi.
Dalam hal ikan dipindah dari suatu keadaan air ke dalam keadaan air yang lain, seperti diatas, ada kemungkinan tubuh ikan mengalami shock, yaitu temperature shock, atau pH shock, atau keduanya, dikarenakan perbedaan temperatur dan derajat ke-asam-an air. Bilamana perbedaan itu terlalu besar sehingga tubuh ikan tidak dapat ber-adaptasi dalam waktu tertentu, akan menyebabkan kematiannya.
Cara praktis meng-kondisi air.
Sesungguhnya kondisi air yang cocok untuk ikan tiada lain adalah kondisi air di habitat asal, dari mana tempat ikan (buyut ikan) berasal. Kualitas ikan yang prima, kesehatan maupun keindahannya, hanya dapat diharapkan dengan memelihara ikan di dalam air ber-kondisi sebagaimana di habitat nya.
Untuk memeliharanya dalam aquarium yang perlu dilakukan adalah membuat duplikat air (membuat tiruan kondisi) seperti air di alam habitatnya. Para hobbyist serious, juga pembudi daya ikan komersiil, tentu mempunyai sarana dan perlengkapan seperlunya untuk memperoleh duplikat air dimaksud.
Sementara, bagi pemelihara ikan sekedar hobby dan hanya memelihara seekor, tentu tak sepadan jikalau harus memiliki peralatan yang lengkap itu.
Namun, untuk kasus pemindahan aquarium diatas, cara yang praktis agar tubuh ikan terhindar dari shock, adalah dengan menampung air dari aquarium yang dikosongkan sebelum dipindah. Air tadi sama sekali tidak dibuang, melainkan dimasukkan kembali ke dalam aquarium setelah berpindah tempat.
Kalaupun dihendaki penggantian air, sebaiknya air yang ‘baru’ tidak melebihi 30% dari keseluruhan air di dalam aquarium; bertujuan agar kondisi air (temperatur dan derajat ke-asam-an) tidak mengalami perubahan significant yang dapat berakibat shock tubuh ikan yang berlebihan.
Hal yang sama juga perlu dilakukan ketika membeli ikan. Mintalah sebanyak mungkin air (semuat dalam kantong plastik yang lumayan besar). Setiba di rumah, tuangkan air ke dalam wadah yang cukup besar untuk menampungnya. Tambahkan air sedikit demi sedikit selama beberapa hari, dengan tidak lupa menghembuskan udara ke dalamnya, sampai dicapai jumlah keseluruhan air tiga kali dari air ketika membawanya pulang.
Setelah itu, tubuh ikan akan siap menerima kondisi air di rumah kita.
Artikel mengenai pemeliharaan ikan; mengenai pengolahan air, makanan, pengobatan dan pemberantasan parasit akan dibahas secara detail dalam artikel berikutnya hanya apabila cukup banyak pembaca meminatinya.
Catatan: Penulis artikel adalah peng ekspor ikan hias ke beberapa negara, khususnya ikan hias air tawar, antara lain ke Amerika Serikat.