Dynasty Qin 1

Lu BuWei mulai dibayang rasa kekuatiran bahwa hubungannya dengan ibusuri akan diketahui raja. Menghindari kemungkinan tak diharapkan, ia merenggangkan hubungan dan mencarikan pengganti, dengan laki-laki disusupkan ke istana sebagai kasim. Tergetar perasaannya membayangkan hidupnya akan berakhir dengan nekad dicurinya stempel kerajaan.

Dalam masa ‘negara-negara berperang’ di daratan Tiongkok, ada tujuh negara disana, dua diantaranya memberlakukan gencatan senjata, yaitu antara Qin dan Zhao. Entah bagaimana isi perjanjian perdamaian tersebut sehingga melibatkan seorang pangeran yang bernama ZiChu, asal negara Qin, harus bertempat tinggal di negara Zhao, sebagai penjaminan kelangsungan perdamaian antara kedua negara itu.

Qin Shi HuangDi; kelahiran dan masa kecil.

Lu BuWei-dan-perannyaKeberadaan pangeran itu di negara Zhao, bukanlah sebagai  tamu negara melainkan sebagai sandera. Menjalani hidup sebagai sandera di sebuah negara asing bukanlah suatu hidup yang nyaman.

Keadaannya terperbaiki, sesudah seorang pedagang kaya, berasal dari negara Hann, bernama Lu BuWei, memberi kemudahan. Pedagang siapa juga menyerahkan wanita miliknya sendiri yaitu seorang penari lokal negara Zhao, yang bernama Zhao Ji, untuk menjadi selir pangeran.
Lu BuWei berbuat demikian karena melihat adanya peluang untuk meraih kedudukan dan kekayaan atas kedekatannya dengan pangeran ZiChu, dimasa mendatang.

Dari hubungan pangeran dan Zhao Ji, lahir anak laki-laki yang diberi nama YingZheng, dalam tahun 259 BC. Dinamakan Zheng, karena ia dilahirkan di ibukota negara musuh, HanDan, pusat pemerintah negara Zhao. Pada saat bersamaan, pangeran ZiChu baru menyadari bahwa Zhao Ji yang diserahkan untuk menjadi selirnya, sebelumnya adalah satu dari selir-selir Lu BuWei.

Sepuluh tahun kemudian, Lu BuWei menggunakan kapasitas yang ada padanya untuk meloloskan pangeran beserta keluarganya, keluar dari negara Zhao untuk kembali ke negaranya. Setelah itu, dengan hartanya, berhasil pula ia mendukung pangeran ZiChu menjadi raja, bergelar raja ZhuangXiang.

penari-Zhao-JiAda pendapat kontroversial tentang kelahiran Ying Zheng, bahwa sebelum Zhao Ji menjadi selir pangeran ZiChu, telah lebih dulu hamil oleh Lu BuWei; oleh karena itu Ying Zheng adalah anak kandung Lu BuWei.

Pendapat lain menyanggah; berdasarkan hitungan waktu, bila Zhao Ji mengandung sebelum menjadi selir pangeran, maka usia kehamilan adalah satu tahun saat ia melahirkan. Dilihat dari ilmu kedokteran adalah hal yang tidak mungkin terjadi.

Terlepas siapa bapak kandung YingZheng sebenarnya; raja ZhuangXiang sendiri tidak pernah meragukan Ying Zheng adalah puteranya; bahkan raja berterima kasih kepada Lu BuWei, mengangkatnya menjadi perdana menteri dalam pemerintahannya.
Tercapailah apa yang diharapkan Lu BuWei dengan investasinya.

Raja ZhuangXiang memerintah negara Qin selama tiga tahun, meninggal dalam tahun 246 BC. YingZheng pewaris tahta, menjadi raja pada usia 13 tahun. Menimbang bahwa negara dalam keadaan berperang menghadapi enam negara, maka Lu BuWei ditunjuk menjabat sebagai wali raja, membantu serta merangkap jabatan lama selaku perdana menteri.

Raja YingZheng bertumbuh dewasa. Lu BuWei mulai dibayangi rasa kekuatiran bahwa hubungannya dengan Zhao Ji akan diketahui raja. Menghindari kemungkinan yang tak diharapkan, ia mengambil jarak; merenggangkan hubungan dengan Zhao Ji, selir janda mendiang raja ZhuangXiang yang adalah ibu suri raja.

Meng-kompensasi kekosongan untuk mengisi kesepian Zhao Ji, ia memilihkan seorang laki-laki untuk menemani Zhao Ji. Laki-laki bernama Lao Ay disusupkan ke lingkungan istana sebagai kasim.

Sebagian khalayak, mengenal Lao Ay adalah laki-laki dengan kelamin berukuran besar. Tidak jelas apakah kelebihan Lau Ay yang unik itu merupakan alasan terpilihnya untuk menemani Zhao Ji. Tiada juga petunjuk bagaimana seorang laki-laki berkelamin besar dapat disusupkan ke dalam istana, sebagai kasim pula.

Yang pasti, dengan Lao Ay menemani, Zhao Ji melahirkan dua anak laki-laki. Kelahiran mana ditutup rapat-rapat. Selama waktu berjalan, walau fungsi resmi hanyalah kasim, Lao Ay dapat mengumpul banyak harta bahkan membuat dirinya dinobatkan sebagai bangsawan.

Keberhasilannya itu membuat Lao Ay lupa diri, dikala bermabuk menenggak minuman sering sesumbar dengan celoteh, bahwa ia adalah ayah tiri dari raja. Tentu saja hal ini mendatangkan kekuatiran Lu BuWei akan terbongkarnya segala perbuatannya.

Pemberontakan dan pencobaan pembunuhan atas Qin Shi HuangDi.

Suatu ketika Lao Ay sendiri merasa was-was, kalau-kalau raja telah mengetahui prihal hubungan gelapnya dengan Zhao Ji, mengenai kedua anak dari hubungannya itu, yang terutama mengenai identitas kasimnya yang gadungan bahwa ia tidak pernah dikebiri. Tergetar perasaannya membayangkan bahwa hanya soal waktu saja ia ditangkap dan hidupnya berakhir.

Berpikir sampai disini Lao Ay menjadi nekad. Tanpa mempertimbangkan kesetiaannya kepada Zhao Ji, dicurinya stempel kerajaan untuk menggerakkan pasukan. Di-komando nya pasukan distrik, ditambah pasukan dari raja negara Wei, mengepung istana untuk menangkap raja dan merebut kekuasaan.

YingZheng-semasih-pangeranLu BuWei mengetahui rencana Lao Ay dan diberitahukannya kepada raja yang segera melakukan persiapan antisipasi;
pasukan yang dipimpin Lao Ay memasuki istana tanpa menemui perlawanan. Disaat ia menyadari masuk perangkap, terlambat sudah. Seluruh kekuatan pasukan Lao Ay binasa dan Lao Ay sendiri melarikan diri.

Lao Ay dikejar intensif, raja menyediakan hadiah besar atas penangkapannya. Pada masa itu berlaku kebiasaan, pemberontak ditumpas dengan dihabisinya keluarga Lao Ay, termasuk dua orang anak tersembunyi, yang adalah juga adik tiri raja. Hingga tiga generasi keluarga Lao Ay di eksekusi.

Lao Ay sendiri menjalani hukuman amat mengerikan, tangan, kaki dan kepalanya diikat masing-masing pada seekor kuda. Lalu kelima ekor kuda itu menarik tubuhnya kearah berlawanan; Lao Ay mati dengan tubuh terpisah lima bagian.
Nyawa Zhao Ji, ibu suri, diampuni, hanya menjalani hukuman sebagai tahanan rumah seumur hidupnya.

Sejak peristiwa pemberontakan yang gagal itu, posisi Lu BuWei terkucilkan. Raja tidak menganggap Lu BuWei telah berjasa dengan memberitahukannya mengenai rencana pemberontakan Lao Ay, raja justru bercuriga bagaimana Lao Ay dapat dengan mudah mencuri stempel kerajaan untuk menghimpun kekuatan, sedangkan keamanan istana adalah tanggung jawab Lu BuWei.

Kuat raja menduga bahwa Lu BuWei berada dibalik kejadian. Sedang Lu BuWei sendiri, meski masih mempunyai pengaruh di istana, namun selalu dibayangi ketakutan akan di eksekusi untuk segala perbuatannya. Lu BuWei mengakhiri hidupnya dengan racun, dalam tahun 235 BC.

JingKe-si-pembunuhRaja Ying Zheng mulai memikirkan keselamatan diri setelah beberapa kali percobaan pembunuhan dialaminya. Namun, sebenarnya ada lingkaran sebab-akibat, antara kekuatiran raja akan keselamatan diri dan kecemasan negara lain atas peningkatan kekuatan militer negara Qin yang mengancam eksistensi mereka.

Diantara yang sangat mencemaskan akan ancaman adalah negara Yan dengan kekuatan militer yang jauh lebih lemah, mendorong putera mahkotanya, bernama Dan, merencana untuk membunuh raja YingZheng. Ia mengutus dua orang, untuk mengantarkan hadiah berupa gulungan peta dengan sebilah belati tersembunyi di dalamnya.

Waktu Kesempatan tiba, Jing Ke, seorang dari utusan, segera menggunakan belatinya. Berkali-kali raja berkelit menghindari tikaman, lalu berhasil mencabut pedang, melukai penyerangnya. Misi ini gagal, kedua utusan pangeran Dan itu di eksekusi.

Ada saat-saat Raja Ying Zheng menunjukkan kelembutan hati, terlihat pada peristiwa kedatangan pemusik ke istana atas panggilannya untuk memainkan kecapi dihadapan raja. Pemain itu bernama Gao ZianLi. Walau beberapa pejabat sudah menyatakan Gao adalah sahabat dekat Jing Ke, si pencoba pembunuhan yang lalu, raja tak dengan serta merta mencurigai musisi handal itu.

Raja mengabaikan peringatan para pejabatnya, memperkenankan Gao ZianLi bermain dihadapannya dan memberi pujian atas permainannya, Gao ZianLi pun diperbolehkan mendekat. Keberdekatan dengan raja tak disia-siakan Gao ZianLi untuk melaksanakan rencana membalaskan dendam bagi sahabatnya.

Dengan sekuat tenaga alat musik serupa kecapi, yang pada bagian dalamnya telah diisi dengan logam pemberat, dihantamkan kepada raja, tetapi tidak mengenai sasaran.
Percobaan pembunuhan gagal, tak pelak lagi nasib Gao ZianLi mengikuti nasib Jing Ke, di eksekusi.

Demikianlah apa yang dialami raja mulai menjadi sandera di negara asing, sejak dalam rahim ibundanya, lalu dilahirkan dan dibesarkan dibawah tekanan. Menjadi raja pada usia belia, menghadapi pemberontakan yang mengancam nyawanya, didalangi justru oleh orang kepercayaan termasuk keterlibatan ibunda sendiri. Kemudian masih diikuti beberapa percobaan pembunuhan terhadap dirinya.

Ada kalangan berpendapat; kebengisan raja YingZheng kemudian, adalah produk dari keberadaan dibawah tekanan sejak masih kecil, selalu harus berwaspada. Itulah yang membentuk pribadi tegas telengas menindas pihak yang dicurigai sebagai musuh.

bersambung . . .