Dynasty Han 2

Dalam pemerintahan kaisar ini juga, dynasty Han membangun hubungan baik dengan peradaban di manca negara, kedutaan Han berada dibeberapa negara, berkat prestasi diplomat ber nama Zhang Qian. Terbukalah jalur perdagangan jalan Sutera; yang mencapai kekaisaran Roma.

Dalam tahun 111 BC, suku XiongNu dan suku Qiang bergabung, bersama menyerang wilayah barat laut kekaisaran Han. Serangan digagalkan dan sejak saat itu kekaisaran Han membentuk empat komando di garis depan, di wilayah JiuQuan, ZhangYi, WuWei dan DunHang; sebagian besar warga wilayah itu adalah anggota pasukan militer.

Mengatasi gangguan keamanan dari utara.

Dalam saat tertentu, istana juga mengirim dengan paksa petani kedaerah itu bersama budak dan para narapidana sebagai pekerja keras. Disaat keadaan keamanan sedang membaik, pemerintah menyerukan masyarakat untuk ber transmigrasi kesana.

Petarung dari suku XiongNuSelama masa pemerintahan kaisar Wu, ke kaisaran Han berjaya mengatasi ganguan suku di utara. Pemimpin suku berikutnya; Huhanye ChanYu menyatakan takluk pada kekaisaran Han. Dalam saat mana, ZhiZhi ChanYu, calon pengganti dan juga saingan, terbunuh dalam pertempuran yang diberi nama perang ZhiZhi, yang berlangsung di Kazakhstan oleh pejuang Han, Chen Tang dan Gan YanShou.

Selanjutnya kekuatan Han berhasil meraih kendali atas negara kecil, di Tarim Basin.
Wilayah yang sebelumnya merupakan basis kekuatan suku XiongNu, dijadikan daerah perlindungan wilayah barat, dalam tahun 60 BC. Masa pemerintahan kaisar Wu adalah masa kekuatan pertahanan terbaik kekaisaran Han.

Dalam pemerintahan kaisar ini juga, dynasty Han membangun hubungan baik dengan peradaban manca negara, kedutaan Han berada dibeberapa negara antara lain; pada kerajaan DaYuan, KangJu, DaXia, sampai ke India, yaitu negara Shendu dan kekaisaran Parthian. Semua berkat prestasi diplomat bernama Zhang Qian; berkeliling melakukan pendekatan, selama beberapa tahun, 139 – 125 BC.

Diplomat ZhangQianTerbukalah jalur perdagangan yang dikenal dengan sebutan Jalan Sutera; jalur perdagangan kemudian berkembang mencapai kekaisaran Roma. Komoditi yang dipertukarkan diantaranya adalah sutera dari Han dan benda pecah belah Roma, dan sebagainya.

Masa kejayaan dynasty Han.

Sejak berdirinya, kalangan istana kekaisaran dynasty Han menerapkan falsafah ajaran hukum Dao (Taoisme) dan Confucius sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan serta kebijakan politik pemerintah. Masa kaisar Wu adalah masa kembang subur ajaran Confucius. Dalam tahun 136 BC, pemerintah pun menetapkan peraturan, bahwa setiap akademi yang tidak berdasar ajaran Confucius dihapus, atau ditutup.

Dalam tahun 124 BC, didirikan perguruan tinggi negara, yaitu pendidikan berdasarkan ajaran Confucius, dengan kurikulum disusun tokoh elite Dong ZhongShu; mengkreasi ajaran Confucius menjadi layaknya agama, khususnya pendidikan mengenai kesalehan dan keharmonisan hubungan, bersamaan ajaran lima tahap dan kosmologi Yin-Yang.
Perguruan tinggi berkembang pesat,  jumlah pelajar meningkat tajam.

Pendidikan yang sama diterapkan kepada semua calon pemimpin dan pejabat negara, meliputi juga penyeragaman kepada perguruan swasta  di berbagai kota. Profesi guru pada masa itu sangat dihormati, penghasilannya mensejahterakan.

Jung dengan dasar datarKaisar Wu memberi perhatian yang besar pada pembangunan angkatan laut. Bentuk inovasi kapal dikembangkan; jenis jung per segi panjang, mulai haluan sampai buritan mempunyai dasar datar rata. Keseluruhan bentuk kapal layaknya rakit raksasa, yang diatasnya terdapat bangunan badan kapal. Sangat berbeda dengan profil kapal masa kini yang berpostur tinggi bagai menara.

Perlu dicatat, bahwa dalam masa kekaisaran Han, itulah pertama kali dunia mengenal kemudi di buritan, yang sekarang dipakai dalam rancang kapal besar. Jenis kemudi ini memungkinkan berlayar di laut lepas. Kemudi menggunakan dayung yang digunakan sebelumnya hanya dapat dipergunakan untuk transportasi sungai.

Dengan kekuatan armadanya, angkatan laut kekaisaran Han memperluas wilayah; me nundukkan NanYue, dalam tahun 111 BC, perluasan wilayah mencapai hingga wilayah yang sekarang dikenal dengan nama, Guang Dong, GuangXi dan Vietnam Utara.

Berikutnya adalah YunNan, setelah menundukkan kerajaan Dian dalam tahun 109 BC. Lalu sebagian semenanjung Korea dengan mendirikan pemerintahan kolonial di sana dibawah komando XuanTu dan LeLang, dimulai dalam tahun 108 BC.

Kegiatan militer dan perluasan koloni membutuhkan biaya besar, untuk itu kaisar Wu me-nasionalisasi perusahaan swasta. Pemilik lama dijadikan anggota manajemen, juga sebagai pegawai negeri, meneruskan mengelola perusahaan yang sudah menjadi milik negara. Beberapa jenis komoditi dimonopoli oleh kekaisaran, antara lain garam, besi, minum an keras, pembuatan uang tembaga.

Maharani XiaoYuanKaisar Wu digantikan oleh penerusnya, putera bungsu, Liu FuLing, bergelar kaisar Zhao (87 – 74 BC). Pemerintah kaisar Zhao memberi perhatian atas kesejahteraan para petani.

Kaisar berikut adalah Liu Xun, cicit dari kaisar Wu, tahta bergelar kaisar Xuan (74 – 49 BC), terkenal bijaksana, dan menaruh perhatian besar atas pendidikan. Pemerintahan kembali mengkokohkan ajaran Confucius sebagai dasar pendidikan.
Dalam tahun 68 BC, kaisar Xuan menghapus kebijakan monopoli yang ditetapkan buyutnya (kaisar Wu), demi kemakmuran rakyat. Terkecuali pencetakan uang logam tetap di monopoli pemerintah.

Masa kemunduran dynasty Han.

Kaisar Xuan digantikan Liu Shi, puteranya, dengan gelar kaisar Yuan (49 – 33 BC), yang beristeri maharani Xiao Yuan. Masa pemerintahan kaisar Yuan menandai kemunduran pemerintahan dynasty Han.

Setelah kaisar Yuan mangkat, janda maharani Xiao Yuan (yang kemudian menjadi ibu-suri), menjalankan fungsi pemerintahan, sebagai wali atas dua kaisar berikutnya. Yang pertama atas puteranya sendiri, kaisar Cheng (33 – 7 BC), dikarenakan gaya hidup yang gemar ber foya-foya, menghamburkan finansial istana.

Berikutnya, ibu-suri kembali sebagai wali atas cucunya, kaisar Ai (7 – 1 BC), mengingat usia kaisar masih sangat muda dan kepercayaan kaisar pada tahayul berlebihan, sikap dan pendirian nya selalu mengikuti hasil nujum. Kelemahan kaisar dimanfaatkan oleh Wang Mang, berakibat petaka mengakhiri hidup kaisar Ai.

Sepeninggal kaisar Ai, peran ibu-suri masih berlanjut. . .
bersambung . . .