Berbuat Baik, Perlu Cerdik.

Perbuatan baik tak selamanya cukup berdasar ketulusan saja. Ada saat-saat perbuatan baik berbalik bagai boomerang, Oleh karena itu, adalah baik memikirkan kecerdikan dalam berbuat kebaikan, agar menghindar pembalikan keadaan sebagaimana kisah dalam post ini.

“Yeeess. !”, ceria Dony dalam perjalanan pulang, ditangannya ada sekeping uang logam kuno (koin) terbungkus kantong plastic kecil, yang baru saja dibelinya dari pengumpul benda-benda kuno. Dengan tambahan koin ini lengkaplah koleksi mata uang dari satu dinasti miliknya.

“Weekend ini kumpul dirumahku, kita dinner bersama, walaupun belum tiba giliranku untuk mentraktir, pokoknya dirumahku!” Begitu enthusias Dony, wirausahawan muda peranakan bule itu menelpon satu per-satu teman dari masa sekolah dan kuliah.

Dony dan coinMalam dijadwalkan tiba, delapan sahabat itu berkumpul di ruang tamu rumah Dony. Selama menunggu hidangan siap, mereka ramai mengobrol. Sesaat kemudian Dony mengeluarkan koin ‘hasil temuan’, dengan bangga untuk diperlihatkan.
“Akhirnya, setelah tiga tahun berburu, aku dapat koin yang teramat langka ini, ha ha, siapa dong Dony?”

Koin itu berpindah, dari tangan yang satu kepada lainnya bergiliran memegang dan memperhatikan koin ditangan masing-masing. Ada yang mengagumi, ada yang hanya tersenyum, sambil mendengarkan cerita perburuan Dony. Ketika hidangan telah siap, mereka berpindah ke kebun belakang rumah, garden dinner

Selesai bersantap, mereka bersenda gurau. Saat itu, Dony teringat akan koinnya, entah dimana? Tiada seorang ingat dimana terakhir koin diletakkan, namun mereka meyakini tiada terbawa ke kebun; pencarian dipusatkan diruang tamu, dan tidak ditemui.

Suasana akrab persahabatan terganggu, ketika Paul dengan nada setengah berkelakar mengusulkan pemeriksaan saku pakaian dan tas bawaan setiap orang disana. Usul itu tidak diterima Indra. Melihat suasana sinis Dony, selaku tuan rumah, lekas melerainya dan pencarian dilakukan ulang, lagi 15 menit berlalu, tidak juga koin ditemukan.

Kesal mencari, kembali Paul dengan usul yang sama dan kali ini lebih bernada serious, agar setiap orang diperiksa. Seperti sebelumnya, Indra menolak usul itu dengan tidak kalah seriousnya. Suasana yang telah kehilangan rasa akrab, meningkat tegang.

Dony dan beberapa lainnya berupaya meredakan perselisihan paham; pencarian pun berulang dan sekali ini sampai ke kebun dimana mereka bersantap, tetapi tetap tidak ditemui. Paul dengan sikap yang skeptis sudah enggan membantu pencarian.

Yanto menyarankan reka ulang kejadian, kronologis; semua diminta menempati posisi di saat Dony mengeluarkan koin, peredaran koin dari tangan ke tangan di rekonstruksi. Hasilnya, koin ditemui dalam lipatan sofa. Peter yang terakhir melihat koin, mengingat bahwa ia meletakkannya di sandaran tangan sofa. Rupanya, koin kemudian tergelincir masuk kedalam lipatan itu.

Semua berlega rasa, ketegangan mencair, Paul dan Indra bersalaman rujuk. Ditengah berbincang, Paul masih diliput penasaran, menanyakan alasan Indra menolak usulnya: “Mengapa anda menolak usul saya sedemikian keras, bukankah kita sama menjunjung kebenaran? Dan nyatanya anda memang tidak berbuat kesalahan?”

Hening sesaat: “Ketahuilah sobat bahwa pada saya ada koin serupa. Saya menemukan waktu membantu papa membenah isi gudang rumah minggu lalu. Sedianya saya akan memberi koin ini kepada Dony, karena saya sendiri tidak meng-koleksinya.” Demikian Indra mengemukakan.

“Waktu melihat koin Dony tadi, yang ternyata serupa dengan koin yang ada pada saya, membuat saya membatalkan niat, saya tidak sampai hati untuk merusak rasa bangga atas hasil buruan selama bertahun-tahun.” Sambung Indra seraya mengeluarkan koin dari saku celananya. Kedua koin memang serupa!!

Sekiranya koin Dony tidak ditemui dan pemeriksaan (penggeledahan) dilakukan, tentu Indra akan terkena tuduhan dan tidak ada lagi semangat mereka untuk mencari koin, yang sebenarnya terselip dalam lipatan sofa.
Niat baik Indra menjaga kebanggaan Dony akan berbalik menjadi hal yang merugikan.

Kiranya suatu niat baik perlu selalu di back-up dengan sikap cerdik, guna menghindari diri dari kemungkinan tidak menguntungkan.
Menurut pembaca budiman, bagaimanakah sebaiknya back-up dimaksud dipersiapkan Indra?