Salomo dan Hikmat Karunia.

“Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” berfirman Tuhan kepadanya. Salomo tidak meminta panjang usia, tidak juga kekayaan atau nyawa musuh, ia meminta diberi kearifan. Permintaan Salomo menyenangkan Tuhan, oleh karena itu di tambahkan-Nya berlebih, juga apa yang tidak diminta Salomo.

Suatu ketika, Batsyeba datang kepada Salomo. Raja menyambut dengan bersembah ke padanya dan mempersilahkan duduk di sebelah kanannya. Kedatangan ibundanya itu adalah untuk menyampaikan permintaan Adonia untuk memperisteri Abisag.

Abisag ber-status janda selir raja Daud;
Raja SalomoPernyataan bahwa Abisag hanya merawat dan sebagai penghangat tempat tidur raja tanpa pernah berhubungan badan dengan Daud yang uzur, tak mengubah statusnya.

Sadarlah Salomo betapa intens upaya pen dekatan Adonia, sampai-sampai Batsyeba bersedia menjadi penyampai pesannya.
Permintaan itu juga menyadarkan Salomo bahwa Adonia yang telah diampuni, masih ber ambisi merebut tahta dari tangannya.

Menurut peraturan, janda raja hanya boleh diperisteri oleh raja. Dengan memperisteri Abisag, mendekatkan Adonia pada tujuan menuntut tahta, di kemudian hari. Mungkin ter-insipirasi perbuatan Absalom atas sepuluh gundik raja, ketika ia mencoba merebut kekuasaan Daud. Lihat artikel Kejayaan dan Keterpurukan Daud.

Spontan Salomo menolak permintaan Adonia, kakaknya lain ibu, bahkan menetapkan dengan sumpah demi Tuhan yang mendudukannya di atas tahta; bahwa Adonia harus dibunuh pada hari itu juga. Benaya diperintahkannya untuk melaksanakan dan matilah Adonia dipancungnya.

Salomo melaksanakan pesan Daud.

Raja memerintah Benaya untuk juga menghukum Yoab, yang berpihak kepada Adonia. Sebenarnya penghukuman itu dilakukan Salomo untuk memenuhi pesan Daud, bahwa Yoab harus mati karena telah membunuh Abner dan Amasa. Sewaktu akan di eksekusi, Yoab bersikeras bertahan di dalam kemah Tuhan, dan disanalah ia mati dipancung.

Abyatar tak dihukum mati mengingat jasa nya, mengangkat tabut Allah dan telah turut menderita bersama Daud. Ia dipecat dari jabatan imam dan harus kembali ke tempat asalnya di Anatot. Dengan demikian Salomo telah memenuhi firman Tuhan, mengenai keluarga Eli. 1Raj 2:22-27, lihat artikel Hakim Samuel dan raja Saul.

Lalu raja mengangkat Benaya bin Yoyada menjadi panglima menggantikan Yoab, serta mengangkat imam Zadok menggantikan Abyatar.

Kepada Simei dikenakan hukuman tahanan dalam rumah yang dibangunnya sendiri, di Yerusalem, dengan peringatan agar ia tidak melanggarnya. Tiga tahun kemudian, Simei pergi ke Gat, mencari dua orang pekerjanya yang melarikan diri. Untuk pelanggaran itu Simei harus mati. Benaya yang melaksanakan perintah raja, memancungnya.

Salomo meminta tiada lain hanya kearifan.

Salomo membangun persekutuan dengan Firaun, dengan menikahi anak raja Mesir itu dan membawanya ke kota Daud untuk tinggal disana sampai selesai terbangun istana dan rumah Tuhan dengan tembok mengelilingi, di Yerusalem.

Sebelum berdirinya rumah Tuhan, orang masih melakukan persembahan korban di bukit, diantaranya di bukit Gibeon, tempat pengorbanan terbesar.
Kesanalah suatu hari Salomo mengadakan persembahan atas seribu korban bakaran di atas mezbah.

Bermalam di Gibeon itu Tuhan menampak kan diri dalam mimpi Salomo, firman-Nya: “Mintalah apa yang hendak Ku-berikan ke padamu.” 1Raj 3:5
Salomo menjawab, mengucap syukur atas kasih setia-Nya kepada Daud dan kepada dirinya yang masih belia meneruskan mendu duki tahta. Namun mengingat ia sendiri belum berpengalaman untuk memimpin umat-Nya yang banyak itu, Salomo meminta agar kepadanya diberikan kearifan agar dapat menimbang perkara, menghakimi yang jahat dari yang baik.

Tuhan melihat betapa baik permintaannya itu. Tuhan memenuhi permintaan Salomo, memberinya, hati penuh hikmat serta pengertian, yang tidak pernah ada sebelumnya dan tidak akan pernah ada sesudahnya, pada orang lain. 1Raj 3:12,13

Jawab Salomo itu menyenangkan Tuhan; ia tiada meminta panjang usia, tiada meminta kekayaan pun tiada meminta nyawa musuh. Oleh karena itu Tuhan menambahkan lagi dengan apa yang tidak diminta, memberinya kekayaan dan kemuliaan kepadanya.
Tuhan juga akan memperpanjang umurnya, jikalau Salomo hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, mengikuti ketetapan dan perintah-Nya, seperti diperbuat Daud.

Sekembalinya ke Yerusalem, Salomo mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan tabut perjanjian Tuhan, mengadakan perjamuan bagi semua karyawannya. Pada waktu itu, masuklah dua wanita asusila menghadap raja.

Raja mengadili perkara perebutan bayi.
Salomo mengadili perebutan bayi
Salomo mengadili perkara perebutan bayi di Yerusalem

Kedua wanita itu tinggal se rumah, wanita pertama melahirkan empat hari sebelum hari itu. Menyusul yang kedua melahirkan sehari kemudian.

Pada malam hari, wanita kedua mendapati bayinya mati karena tertiduri tubuhnya, di tukarnya bayi mati itu dengan bayi wanita pertama, ketika ia sedang tertidur lelap.

Saat terbangun hendak menyusui, wanita pertama mendapati bayi di pangkuannya telah mati. Setelah mengamati ia meyakini bayi yang mati ternyata bukanlah bayinya. Begitulah wanita pertama mengadukan perkara kehadapan raja.

Pengaduan mana disanggah wanita kedua, terjadilah perdebatan meng-klaim atas bayi yang hidup, kata-kata yang satu melawan yang lain, tiada saksi dalam perkara. Setelah merasa cukup mendengarkan, raja memerintah mengambil pedang untuk memenggal bayi menjadi dua dan diberikan kepada mereka, masing-masing mendapat setengah.

Melihat sikap raja, ibu bayi yang hidup itu segera mencegahnya dan menyerahkan bayi nya asalkan tidak membunuhnya. Sedangkan wanita yang lain menerima keputusan akan pemeng galan bayi itu sebagai kebijakan yang adil. Dan dibuatlah keputusan oleh raja, siapa ibu bayi yang hidup itu sebenarnya. 1Raj 3:24-26

Keputusan hukum oleh raja membuat seluruh orang Israel menyegani, karena melihat hikmat dari Allah yang bekerja dalam hati raja untuk menegakkan keadilan.

Kekuasaan raja Salomo.

Pemerintahan Salomo sangat kokoh atas seluruh orang Yehuda dan orang Israel, yang berjumlah sangat banyak. Daerah kekuasaan Salomo terbentang mulai dari sisi sungai Efrat di Tifsah sampai ke Gaza. Dua belas suku Israel pada dua belas daerah, dipimpin dua belas kepala daerah, mereka dalam setiap bulan, bergantian dalam setiap tahun, memenuhi kebutuhan raja beserta seluruh isi istananya.

Segala kerajaan dari negeri Filistin sampai ke tapal batas Mesir mengirim upeti sebagai pernyataan takluk. Sehingga orang Yehuda dan orang Israel berdiam dengan tenteram dari Dan sampai Bersyeba selama hidup Salomo.

Hikmat dan pengertian yang diberikan Allah kepada Salomo sangat besar, kearifannya melebihi yang ada pada semua orang. Salomo menggubah tiga ribu amsal, seribu lima nyanyian. Ia juga ber sajak mengenai semesta. Orang dari segala bangsa berdatangan untuk mendengarkan hikmat Salomo, mereka memberikan upeti kepada raja.

Waktu yang damai hendak dimanfaatkan Salomo mendirikan rumah bagi nama Tuhan, sebagaimana firman Tuhan kepada Daud, bahwa anak yang menggantikan menduduki tahta yang akan mendirikan rumah-Nya; Daud tiada berkesempatan karena kesibukan bertempur. Salomo menyampaikan niatnya melalui utusan kepada Hiram, raja Tirus.

Hiram, adalah sahabat lama Daud, dengan senang hati segera mengirim pekerja untuk membantu menyediakan kayu tebangan dan batu-batu. Salomo mengirimkan gandum serta bahan makanan lain bagi kebutuhan istana Hiram atas kebaikannya itu.

Salomo membangun rumah TuhanSetelah 480 tahun orang Israel keluar dari tanah Mesir, pada tahun ke 4 pemerintah raja Salomo, rumah bagi Tuhan barulah di dirikan.
Raja mengerahkan 70 ribu kuli dan 80 ribu pemahat, bergantian bekerja di gunung, di Libanon. Tahun-tahun berjalan kerja sama pekerja Israel dan Tirus, menciptakan rasa kebersamaan dan damai diantara mereka.

Rancang rumah Tuhan bertingkat tiga, melebar dari tingkat bawah hingga puncak nya. Bahan yang digunakan adalah bebatuan berkualitas tinggi dan dipersiapkan di tempat penggalian lebih dulu, begitu pula dengan bahan kayu-kayu nya.

Di saat bersamaan Salomo membangun istananya. Raja mengirim orang menjemput Hiram dari Tirus, yang ahli membuat benda logam diminta bantuannya membuatkan tiang tembaga dan perlengkapan lain untuk rumah Tuhan, juga untuk istana raja.

Sebagai sentuhan akhir pada rumah Tuhan, Mezbah beserta seluruh dinding rumah, lantai, dalam dan luar, tiang-tiang berukiran indah, semua terlapis emas. Engsel pintu ruang besarnya telah lebih dulu dibuat dari emas murni.

Rumah Tuhan diisi dengan perlengkapan kandil, lampu-lampu, sepit, pasu-pasu, pisau-pisau, bokor penyiraman, perbaraan, semuanya itu terbuat dari emas murni. Salomo memasukkan juga benda-benda kudus peninggalan Daud. Semua benda, perak serta emas diletakkan dalam perbendaharaan rumah Tuhan.

Pendirian bangunan diselesaikan dalam waktu tujuh tahun. Atas pendirian rumah bagi nama-Nya, Tuhan berfirman bahwa Dia akan berdiam ditengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Nya sebagai menepati janji-Nya yang difirmankan kepada Daud, jika mereka hidup menurut segala ketetapan-Nya, melakukan segala perintah-Nya dan tidak menyimpang dari padanya.