Simple Past & Present Perfect, Tense.

Pemilihan tense bukan hanya berdasar waktu terjadi peristiwa, melainkan juga sikap sopan, ramah, kecewa, dan sebagainya. Dari pembahasan dua tenses ini saja terlihat bahwa pernyataan pembicara tidak hanya melalui kata-kata di dalam kalimat saja. Pembicara juga menyatakan sikap melalui tense yang dipilih.

Antara kedua tenses ini, sering ditemui kekeliruan dalam penggunaannya. Oleh karena itu tidak seperti pada setiap tense lain, masing-masing dalam artikel tersendiri; khusus mengenai dua tenses ini disengaja untuk dibahas dalam artikel yang sama.

Simple Past & Present PerfectSimple Past Tense & Present Perfect, Tense, kedua tenses menunjukkan kemiripan, yaitu mengenai perbuatan, kejadian atau keadaan yang bermula dan berakhir di masa lampau.
Namun, sesungguhnya terdapat perbedaan besar dan mendasar; kedua tenses tidak ber referensi kepada moment yang sama, begitu pula dengan tujuan penggunaannya.

Keterangan dibawah mengenai penggunaan dan contoh kalimat.

Simple Past Tense.

Penggunaan tense ini bertujuan menyatakan suatu tindakan dimasa lampau, termasuk kriteria sebagaimana dimaksud dengan Simple Present Tense, yang telah tidak berlaku lagi saat ini, yaitu habitual action (kebiasaan) masa lalu dan ability (kesanggupan) yang tidak ada lagi pada diri seorang saat ini, atau karena orang dimaksud telah meninggal, dan sebagainya.

Simple Past Tense ber-referensi kepada suatu moment pada masa lampau (past), yang mencakup dari waktu bermula sampai berakhir suatu tindakan, inilah tujuan penting penggunaannya. Karena itu, penggunaan Simple Past Tense selalu disertai keterangan waktu.
Bentuk kalimatnya sederhana, dirumuskan sebagai dibawah ini.

Subject – Verb(+ed atau irregular Verb) – [Object] – Time.
– Subject dan Object, adalah kata benda, kata ganti benda, atau kata kerja yang dibendakan.
– Verb, adalah kata kerja bentuk past (dengan penambahan ‘ed’ atau kata kerja tak beraturan).
– Object, diperlengkapi untuk kata kerja transitive. Kata kerja intransitive tidak memerlukan object.
– Time, keterangan waktu, dari mula sampai berakhir tindakan.

Simple Past tense

Keterangan gambar:
– Tanda panah menunjukkan arah waktu, dari kiri (sebelum saat ini), ke kanan (sesudah saat ini).
– Now, saat ini, adalah pada waktu kalimat dikatakan atau dinyatakan.
– That moment, saat itu, mencakup dari waktu bermulai sampai berakhirnya tindakan (garis hijau).

Contoh kalimat untuk perbuatan yang dilakukan dimasa lalu.
1a). I told you everything about it yesterday.
1b). You gave him money last week.
1c). Jane broke my glasses this morning.

Contoh kalimat untuk habitual action (kebiasaan) dimasa lalu.
1d). John went to that university when he studied engineering.
1e). I fell down many times from horseback before I knew how to ride horseback.
1f). He smoked a lot until the doctor seriously told him to stop.

Contoh kalimat untuk ability (kesanggupan) dimasa lalu.
1g). He painted beautiful pictures before he lost his sight.
1h). You did not know how to do that until my uncle showed you the way.
1i). I walked miles and miles before I got old.

Present Perfect Tense.

Tense ini juga menyatakan suatu tindakan yang bermula dan berakhir di masa lampau, namun ber-referensi dengan Now (saat ini), sesuai dengan namanya (Present), karena itu kalimatnya tidak lagi disertai keterangan waktu. Penggunaan Present Perfect Tense bertujuan menyatakan suatu tindakan dimasa lampau, yang membawa akibat sebagai konsekuensinya pada saat ini.
Bentuk kalimatnya dirumuskan sebagai dibawah ini.

Subject – Have/Has – Verb(Past Participle form) – [Object].
– Subject dan Object, adalah kata benda, kata ganti benda, atau kata kerja yang dibendakan.
– Have/Has, penggunaannya untuk pihak tertentu, tunggal dan jamak.
– Verb, adalah kata kerja bentuk past participle.
– Object, diperlengkapi untuk kata kerja transitive. Kata kerja intransitive tidak memerlukan object.

Contoh kalimat:
2a). I have told you everything about it.
2b). You have given him money.
2c). Jane has broken my glasses.
Ketiga kalimat ini menyatakan suatu tindakan sebagai ‘sempurna’ (perfect), membawa akibat (konsekuensi) pada saat ini, terlepas waktu kapan tindakan itu dilakukan.

Kalimat 2a, menekankan bahwasanya apa yang dikatakan (dimasa lampau) seharusnya telah dimengerti. Sebagai konsekuensi, diharapkan tanggapan, atau perubahan sikap, dan sebagainya. Sedangkan pada kalimat 1a, si pembicara hanya mengemukakan apa yang diperbuat kemarin, tanpa menagih konsekuensi, karena mungkin disadari bahwa apa yang telah dikatakan dimasa lampau belum cukup jelas.

Kalimat 2b, menyatakan “pemberian uang”, sebagai konsekuensinya, si penerima uang diharapkan sudah berbuat sesuatu dengan uang itu, atau ia tidak perlu lagi diberi uang saat ini dan sebagainya. Sedangkan kalimat 1b, hanya mengemukakan kapan uang itu diberikan (minggu lalu), tanpa disertai harapan konsekuensi atas pemberian uang.

Kalimat 2c), menyatakan “pemecahan kaca mata”, sebagai menyesalkan tindakan; yang membuat saya tidak dapat membaca saat ini sebagai akibatnya, atau Jane diharapkan untuk membelikan kaca mata pengganti, dan sebagainya. Sedangkan pada kalimat 1c, si pembicara hanya mengemukakan siapa (Jane) dan kapan (tadi pagi) ia memecahkan nya. Tidak menyatakan sikap atas kejadian atau konsekuensi, karena saya mempunyai sepasang kaca mata lain, dan sebagainya.

Kesimpulan atas penggunaan tense.

Dari dua tenses ini saja, Simple Past dan Present Perfect, contoh kalimat memperlihat kan bahwa suatu pernyataan tidak hanya disampaikan melalui kata-kata di dalamnya. Tetapi tenses yang digunakan juga mencerminkan sikap si pembicara.

Sikap sopan, ramah, rendah hati, atau sebaliknya sikap keras, marah, menentang dan sebagainya dari si penyata kalimat, tidak saja melalui kata-kata yang digunakan atau dari nada bicara. Sikap di dalam memberi pernyataan juga ter-refleksi oleh penataan bahasa dan tense yang digunakan.

Bagi peminat serious berlatih berbahasa Inggris, dapat mengikuti dalam group “English is English“, facebook, diadakan Pro*Readers team untuk kesempatan sekali saja dalam waktu yang terbatas, beberapa bulan.
Pelatihan baik diikuti seawal mungkin, mengingat cara belajar yang efektif; penguasaan yang baik atas tense sederhana akan memudahkan pemahaman atas tense berikutnya yang lebih kompleks.