Tuan Rumah yang Baik.

“Ketahuilah anak muda, bahwa kami memegang teguh prinsip, siapa saja yang berada dalam rumah kami adalah tamu, dan setiap tamu harus diperlakukan dengan baik, walau ia adalah musuh kita. Mi Casa Su Casa (rumahku adalah rumahmu).”
Tentara Perancis mendengarkan dengan kagum mengangguk.

“Ketahuilah anak muda, bahwa kami memegang teguh prinsip, siapa saja yang berada dalam rumah kami adalah tamu, dan setiap tamu harus diperlakukan dengan baik, walau ia adalah musuh kita. Mi Casa Su Casa (rumahku adalah rumahmu).”
Tentara Perancis mendengarkan dengan kagum mengangguk.

Serigala dan Guru.

Protes guru: “Mana boleh begitu setelah aku menyelamatkan
engkau, hai serigala?” Jawab serigala: “Ya, tapi tidakkah engkau
tahu, betapa menderita berada dalam kantong terikat selama
itu, sekujur tubuh menjadi pegal karenanya, jadi adil saja saya
memangsa engkau.” Lalu bersepakat, untuk bertanya kepada
tiga pihak lain . . .

Protes guru: “Mana boleh begitu setelah aku menyelamatkan
engkau, hai serigala?” Jawab serigala: “Ya, tapi tidakkah engkau
tahu, betapa menderita berada dalam kantong terikat selama
itu, sekujur tubuh menjadi pegal karenanya, jadi adil saja saya
memangsa engkau.” Lalu bersepakat, untuk bertanya kepada
tiga pihak lain . . .

Mata Detective Tua.

Kapten pensiunan polisi berdiam dan menatap dalam-dalam di mata nya. Pandangan itu lama kelamaan membuat si penjahat menjadi salah tingkah, tidak berani balas menatap, tetapi tidak dapat menghindarinya. Makin lama makin resah penjahat licin itu tiada terkirakan, membuatnya histeris, hingga akhirnya. .

Kapten pensiunan polisi berdiam dan menatap dalam-dalam di mata nya. Pandangan itu lama kelamaan membuat si penjahat menjadi salah tingkah, tidak berani balas menatap, tetapi tidak dapat menghindarinya. Makin lama makin resah penjahat licin itu tiada terkirakan, membuatnya histeris, hingga akhirnya. .

Berbuat Baik, Perlu Cerdik.

Perbuatan baik tak selamanya cukup berdasar ketulusan saja. Ada saat-saat perbuatan baik berbalik bagai boomerang, Oleh karena itu, adalah baik memikirkan kecerdikan dalam berbuat kebaikan, agar menghindar pembalikan keadaan sebagaimana kisah dalam post ini.

Perbuatan baik tak selamanya cukup berdasar ketulusan saja. Ada saat-saat perbuatan baik berbalik bagai boomerang, Oleh karena itu, adalah baik memikirkan kecerdikan dalam berbuat kebaikan, agar menghindar pembalikan keadaan sebagaimana kisah dalam post ini.

Satu Anak Berbakti, itu Cukup.

“Kalau saja mama mempunyai anak lain, tentu akan ada yang menemani mama sepeninggal Wen Pin.” Jawab ibu kepadanya: “Wen Pin, anakku, untuk orang tua, seorang anak berbakti, itu sudah cukup. Mempunyai selusin anak yang tak berbakti tiada gunanya. Mama mempunyai Wen Pin, seorang anak berbakti.”

“Kalau saja mama mempunyai anak lain, tentu akan ada yang menemani mama sepeninggal Wen Pin.” Jawab ibu kepadanya: “Wen Pin, anakku, untuk orang tua, seorang anak berbakti, itu sudah cukup. Mempunyai selusin anak yang tak berbakti tiada gunanya. Mama mempunyai Wen Pin, seorang anak berbakti.”

Si papa Efendi dan si Kaya.

Si kaya yang kikir merasa senang, membathin: “Betapa bodoh Efendi, bukankah dengan berbuat begini ia kehilangan sebuah kuali kecil?” Ketika Efendi akan pulang, si kaya memberi salam: “Semoga kualiku lekas melahirkan lagi ya, Efendi?”
Beberapa hari kemudian Efendi datang lagi dengan wajah sedih menyampaikan berita duka. . .

Si kaya yang kikir merasa senang, membathin: “Betapa bodoh Efendi, bukankah dengan berbuat begini ia kehilangan sebuah kuali kecil?” Ketika Efendi akan pulang, si kaya memberi salam: “Semoga kualiku lekas melahirkan lagi ya, Efendi?”
Beberapa hari kemudian Efendi datang lagi dengan wajah sedih menyampaikan berita duka. . .

Tiga Pucuk Amplop Petuah.

“Apa maksud isi nota ini?” Ia membathin tidak mengerti. Rasa ingin tahunya membuat ia pergi juga ke tempat tersebut pada waktu seperti tertulis pada nota. Sejenak ia duduk dan minum disana, terdengar olehnya percakapan dua orang yang duduk tepat bersebelahan meja dengannya.

“Apa maksud isi nota ini?” Ia membathin tidak mengerti. Rasa ingin tahunya membuat ia pergi juga ke tempat tersebut pada waktu seperti tertulis pada nota. Sejenak ia duduk dan minum disana, terdengar olehnya percakapan dua orang yang duduk tepat bersebelahan meja dengannya.