Abram; nabi Abraham.

Tuhan menjadikan Abram yang patuh dan berani sebagai bapa sejumlah besar bangsa, mengkarunia dengan harta berlimpah. Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomorah, kendati Abraham telah memintakan pengampunan. Lot diluputkan dari bencana karena pertimbangan Allah akan Abraham.

Keturunan Nuh berkumpul menjadi satu bangsa yang berbahasa satu, berlogat sama, dan menetap di tanah datar Sinear, mereka mendirikan kota, dengan sebuah menara. Kreatifitas dan kinerja mereka mendatangkan kekuatiran Tuhan akan menjadi angkuh nya manusia.

Kesetiaan dan kasih Abram.

Oleh karenanya, mereka diserakkan Tuhan, menyebar keseluruh bumi, bahasa mereka dikacau balaukan-Nya, masing-masing tak memahami bahasa yang lain. Pendirian kota terhenti, lokasi kota itu dinamakan Babel, berarti kacau-balau atau membingungkan.

Abram dan rombongan berpindah dari HaranAdalah Abram, keturunan Nuh generasi ke sepuluh, ia tinggal di Haran bersama isteri nya, Sarai, dan keponakannya, Lot.
Suatu hari, Tuhan meng-instruksi Abram, untuk berpindah ke tempat dimana Tuhan akan membuatkan bangsa yang besar bagi Abram.

Tidak tertulis mengapa Tuhan memilihnya tetapi kepatuhan Abram menunjukkan hal yang merupakan alasannya. Selain patuh, Abram memperlihatkan keberanian untuk keluar dari Haran, tempat yang sudah memberi kenyamanan hidup (comfort zone).

Abram hidup makmur di Haran, dengan harta benda serta hamba pembantu, namun rela berpindah ke tempat yang belum dikenal, menempuh perjalanan panjang dengan membawa serta harta-benda. Melalui Sikhem, berkemah diantara Betel dan Ai sampai ke tanah Negeb, dimana tidak lama kemudian, kelaparan melanda.

Keadaan di Negeb memaksa mereka pergi ke Mesir. Disana, Abram menyatakan Sarai yang cantik sebagai adik; agar Firaun yang mengingini Sarai, tidak mencelakai Abram. Mereka terpaksa berdiam disana, sampai Tuhan menurunkan tulah, membuat Firaun jera dan melepas mereka pergi, membawa kekayaan yang berlipat ganda, bertambah dengan emas, perak dan banyak hamba pembantu, mereka kembali ke tanah Negeb.

Abram mengasihi Lot, berbagi kekayaan kepada keponakannya. Namun tiba juga saat untuk berpisah, demi menghindarkan meruncingnya perselisihan antara mereka. Lot memilih lembah Yordan dan berkemah dekat Sodom sebagai tempat berdiam, sedang Abram menetap di tanah Kanaan lokasi yang kemudian diberikan Tuhan kepadanya.

Perhatian Abram tiada berkurang atas Lot meski keponakan itu telah menjauhkan diri. Suatu hari Lot ditawan penjahat beserta harta miliknya, Abram mendengar itu, segera memimpin hambanya melakukan pengejaran dan mengalahkan penjahat, membebas kan Lot dan hartanya.

Abram juga menunjukkan kebaikan hati terhadap musuh yang telah dikalahkannya, ia memperlakukan mereka dengan baik, sama sekali tak merampas harta mereka. Sikap nya itu membuat Tuhan menjanjikan perisai dan upah besar kepadanya. Tetapi apalah arti upah? Kepada siapakah akan diwariskan mengingat Abram tiada berketurunan.

Janji Tuhan akan kelahiran Ismael.

Menanggapi pikiran Abram, berfirman Tuhan, bahwa yang akan menjadi ahli warisnya tiada lain adalah anak kandung Abram, yang akan berketurunan banyak. Firman Tuhan menyatakan pula mengenai lokasi bagi keturunannya dari sungai Mesir sampai sungai Efrat. Abram menerima firman dengan percaya.

Sarai menyerahkan hambanya untuk diperisteri AbramFirman Tuhan masih  menambah catatan, bahwa keturunan Abram akan mengalami perbudakan, akan teraniaya terlebih dulu, sebagai orang asing di suatu negeri selama empat ratus tahun.
Juga bahwa kemudian, bangsa yang mem perbudak akan dihukum-Nya, sesudah itu mereka akan bebas, dan membawa harta benda yang banyak.

Bangsa lain yang juga diperbudak, akan di bebaskan-Nya, dan akan sejahtera selama hidup, berusia panjang. Rancangan sedemikian, agar genap kedurjanaan orang Amori.

Sementara Sarai, yang mendapati diri tiada kunjung hamil; memberikan Hagar, hamba nya yang orang Mesir, kepada Abram untuk diperisteri. Hagar kemudian hamil, ia yang mengandung anak Abram, tidak lagi menghargai Sarai sebagai nyonya. Demi menegak kan kembali wibawanya, Sarai menindasnya, hingga Hagar melarikan diri.

Malaikat membawa Hagar kembali kepada Sarai. Tuhan memperkenankan penindasan atas dirinya. Namun Tuhan mendengarkan keluhannya, oleh karena itu Hagar akan ber keturunan banyak, sebagai kompensasinya. Anak laki-laki yang dilahirkan akan diberi nama Ismael, berarti ‘Tuhan mendengarkan’, kepada anak itu akan dikaruniakan bakat sebagai penentang.

Tuhan menampakkan diri kembali kepada Abram, setelah tiga belas tahun firman-Nya mengenai skenario keturuna Abram. Kali ini dengan janji bahwa Abram akan ber-anak cucu sangat banyak, bahwa raja-raja akan berasal dari keturunannya. ketika itu Abram telah berusia 99 tahun!

Abram ditetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa, oleh karena itu ia bukan lagi bernama Abram, melainkan Abraham. Tuhan menjadi Allah bagi Abraham, juga Allah bagi keturunannya. Sebagai perjanjian yang kekal, yang harus dipegang, yang ditandai dengan bersunatnya setiap laki-laki yang menjadi kaumnya.
Sampai disinilah mengenai nabi, yang dikenal dalam agama Yahudi, Abraham adalah nabi terakhir dalam agama Yahudi.

Kepada Sarai, akan dipanggil Sara, Tuhan akan memberkati Sara sebagai ibu bangsa-bangsa, melahirkan seorang anak laki-laki pada tahun berikutnya. Abraham tertunduk dan tertawa ia dalam hati, bahwa ia yang akan berusia 100 tahun, Sara 90 tahun, dan mereka akan memperoleh anak?

Penyimpangan sex dengan kambing
Penyimpangan sex dengan kambing

Suatu ketika, dalam perjalanan ke Sodom, Tuhan menampakkan diri kedalam wujud tiga orang manusia kehadapan Abraham, mengulang menyatakan bahwa Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki di tahun berikutnya, Sara mendengar dan tertawa dalam hati; ia telah menopause. Begitulah kemudian anak yang dilahirkannya diberi nama Ishak, yang berarti ‘ia tertawa‘.

Abraham memahami tujuan Tuhan untuk meninjau Sodom, kalau-kalau keluh kesah orang mengenai penyimpangan sex disana adalah benar adanya untuk dijatuhkan hukuman.
Abraham yang pengasih memohonkan pengampunan, apabila disana masih terdapat sejumlah orang yang berkelakuan ‘benar’.

Sodom dan Gomorah, dimusnahkan.

Dua malaikat utusan Tuhan tiba di Sodom, dan bersedia bermalam di rumah Lot, atas desakan tuan rumah. Dan benarlah apa yang telah didengar Tuhan mengenai laki-laki disana; mereka berusaha, memaksa dengan kekerasan, untuk men-sodomi kedua laki-laki pendatang, yang adalah utusan Tuhan.

Lot yang berusaha melindungi kedua tamunya, terancam amukan warga Sodom. Dua tamunya itulah kemudian yang menyelamatkan Lot, lalu mendesak Lot bersama isteri dan kedua anak perempuan mereka agar segera meninggalkan Sodom, saat itu waktu mulai fajar.

Lot memilih menyelamatkan diri ke kota kecil sebelah timur Yordan, berempat mereka bergegas kesana, menuju kota dimana pemusnahannya dibatalkan agar mereka dapat menyelamatkan diri. Kota itu disebut Zoar, berarti kecil. Sodom dan Gomorah, beserta berapa kota lain disekitarnya dimusnahkan dengan belerang dan api.

Abram melihat Sodom dan GomorahLot beserta kedua anaknya selamat tiba di Zoar. Isteri Lot yang tidak menuruti nasihat malaikat; menoleh ke belakang, seketika ia berubah menjadi tiang garam.

Bangun tidur lebih pagi daripada biasanya Abraham memandang ke lembah Yordan. Tampak asap membumbung tinggi; Allah memusnahkan Sodom dan Gomorah dan juga beberapa kota-kota lain pada lembah Yordan. Lot terluput dari bencana, karena pertimbangan Allah atas Abraham.

Sungguh skenario penyelamatan dan pemusnahan yang besar oleh Tuhan. Bagaimana kah skenario atas orang berdosa seperti kita pada zaman ini?