Hachiko, Legenda Kesetiaan.

Hachiko menunggu kepulangan majikannya selama 10 tahun,
sampai pada hari terakhir hidupnya. Kesetiaan mengharukan
meng-inspirasi dan mengajarkan akan nilai sebuah kesetiaan.
Banyak hadirin yang menyaksikan penempatan patung, turut
merasa lega, setelah 90 tahun berpisah, Hachiko bertemu lagi
dengan majikan, walaupun hanya dalam bentuk patung.

Bagi para pencinta hewan rumah, kesetiaan seekor anjing bukanlah cerita yang baru. Kendati demikian, kisah mengenai kesetiaan jenis hewan ini selalu menarik antara lain adalah kisah nyata mengharukan, yang terjadi di Jepang.

Hidesaburo Ueno, seorang professor pertanian di Tokyo University, telah lama hendak memelihara anjing jenis Akita sebagai hewan rumah. Keinginannya terpenuhi, setelah menuruti anjuran seorang siswa, mengambil seekor yang baru berusia 6 bulanan, dari sebuah pertanian dekat kota Odate, bulan Mei, 1924.

Hachiko1Anjing itu diberinya nama Hachiko. ‘Hachi’ berarti delapan, kata ‘ko’ adalah tambahan panggilan kesayangan. Professor memang sangat menyayangnya.

Di hari-hari berikut terlihat professor yang berangkat kerja dengan kereta api berjalan bersama Hachiko, yang mengantar sampai stasiun Shibuya.
Di sore hari Hachiko kembali ke stasiun itu menjemput majikan, dan mereka berjalan pulang bersama.

Routinitas berjalan selama hampir setahun sampai suatu hari dalam bulan Mei 1925, professor Ueno meninggal karena perdarahan otak di tempat bekerja. Ia tidak pernah kembali dengan kereta ke stasiun, dimana Hachiko, yang pada saat itu berusia hampir 2 tahun, sedang menantikan kepulangannya.

Tinggal bersama keluarga ueno, namun setiap hari Hachiko mendatangi stasiun. Pagi hari terlihat dimana ia biasa mengantar mendiang professor, sore hari ia terlihat tepat dimana biasa menunggu, menjelang waktu kereta tiba.

Bertahun-tahun penantian Hachiko, menarik perhatian, mulai para pekerja di stasiun itu dan mantan teman seperjalanan sekereta si professor, sampai setiap penumpang yang berlalu lalang disana. Suatu hari dalam tahun 1932, mantan siswa professor yang bernama Hirokichi Saito mengikuti Hachiko pulang untuk menemui keluarga Ueno.

Beberapa kali kemudian Saito bertandang kesana mengumpulkan informasi mengenai Hachiko. Dalam tahun yang sama, ia menuangnya dalam beberapa artikel media cetak mengenai kesetiaan anjing. Hachiko menjadi terkenal, kesetiaannya terhadap majikan meng-inspirasi warga Jepang akan semangat kesetiaan kepada keluarga dan kaisar.

Dari manca-negara banyak berdatangan tourist untuk menyaksikan, melihat kesetiaan Hachiko. Ada diantaranya yang menawarkan perlakuan khusus bagi Hachiko termasuk yang menawarkan sejumlah uang kepada pengusaha kantin stasiun, agar memberinya makan setiap hari. Tawaran mana ditepis, karena setiap hari sudah banyak orang yang membawakan makanan untuknya.

Dalam tahun 1934 sebuah patung Hachiko dibuat. Perletakkan patung di muka stasiun dilakukan dengan upacara khusus, dimana Hachiko sendiri yang telah terkenal dengan sebutan “Chuken Hachiko” (Hachiko anjing setia), hadir sebagai tamu utamanya.

Hachiko tetap menjalani hari-hari penantiannya sampai hari terakhir hidupnya sendiri. Selama 10 tahun menanti sampai Hachiko ditemukan meninggal di jalan dekat stasiun Shibuya, 8 Maret 1935, dalam usia 12 tahun.

Pemakaman Hachiko

Isteri professor beserta para karyawan stasiun dengan suasana berkabung mengantar Hachiko ke pemakaman. Namun ia tetap tinggal dalam kenangan yang mengharukan. Guru-guru sekolah menjadikannya teladan dalam mengajarkan kesetiaan pada murid.

Tahun-tahun berikutnya, dibuatkan mosaik Hachiko yang besar. Karya seni yang indah memenuhi dinding dalam stasiun Shibuya. Patungnya sendiri tetap pada posisi didekat stasiun, yang menjadi atraksi menarik bagi para turis.

Adapun, patung yang sekarang ini adalah patung yang kedua, yang dibuat dalam tahun 1948, setelah yang pertama dilebur, untuk memenuhi kebutuhan logam senjata dalam perang dunia ke dua.
Para muda-mudi menjadikan lokasi sebagai tempat berjanji saling bertemu, berharap dengan demikian kesetiaan akan terjalin juga diantara mereka.

Kisah Hachiko di film kan di Jepang, sesuai menurut cerita asli. Di Amerika Serikat, juga dibuat film ber thema serupa dengan versi Amerika. Buku mengenai kesetiaan Hachiko banyak diterbitkan dalam saduran berbagai bahasa.

Reuni Hachiko dan majikannya.

Hachiko and Ueno

Sebagai memperingati 80 tahun meninggalnya Hachiko, 8 Maret 2015, telah dibuatkan patung Hachiko bertemu professor. Patung setinggi 1,9 meter serta berat 280 kilogram menggambarkan Hachiko menyambut professor dengan tangan majikan terulur untuk membelainya.

Dana untuk pembuatan patung 1 juta Yen, terkumpul selama setahun dari donasi para pengajar, siswa perguruan, donatur individu serta beberapa badan usaha.

Patung itu dibuat untuk ditempatkan di gerbang University of Tokyo, dimana professor dulu mengajar. Banyak hadirin yang menyaksikan pada saat penempatan patung, turut merasa lega, bahwa setelah 90 tahun berpisah akhirnya Hachiko bertemu lagi dengan majikan, walau hanya dalam bentuk patung.

Kesetiaan yang ditunjukkan Hachiko sangat menggugah perasaan. Bagaimanakah nilai kesetiaan menurut pembaca sekalian yang budiman?