Hakim Samuel dan Raja Saul.

Saul menjadi raja pertama Israel oleh perkenan Tuhan, sebagai jawab atas tuntutan Israel untuk dipimpin seorang raja kendati Samuel telah mengingatkan bangsa itu akan kewajiban kepada raja. Akan tetapi kemudian kepemimpinan Saul mendatangkan kekecewaan Samuel dan Tuhan, apakah sebenarnya diperbuat Saul menjadikan keadaan yang demikian?

Samuel adalah anak Elkana dan Hana. Ia dinamakan Samuel, berarti “aku memintanya dari Tuhan”, karena Hana lama tidak mengandung, sampai Tuhan menjawab doanya. Setelah disapih, Hana memenuhi nazar; ia membawa Samuel untuk diserahkan kepada imam Eli, agar anaknya melayani Tuhan dibawah pengawasan sang imam.

Imam Eli adalah hakim pemimpin Israel setelah kepemimpinan Simson. Pada masa itu banyak orang Israel menyembah allah lain, larut dengan pendirian yang membenarkan perbuatan sendiri. Sedang bangsa itu masih menghadapi musuh lama, orang Filistin.

Hanna membawa Samuel kepada imam EliSamuel tumbuh, sebagai anak asuh imam yang baik ia disuka, dihadapan Tuhan dan sesamanya. Sementara dua anak kandung imam sendiri menyusahkan hati ayahnya; mereka tiada mengindah perintah Tuhan, menyisihkan bagian daging korban sesuka hati di depan orang banyak, bahkan berani meniduri para perempuan yang melayani di depan pintu pertemuan.

Keadaan itu mengundang peringatan dari seorang abdi Allah; bahwa imam Eli selalu membiarkan tingkah ulah kedua anaknya, Hofni dan Pinehar. Untuk itu berdua mereka akan mati pada hari yang sama, diikuti adanya imam menggantikan kedudukan Eli.

Samuel datang kepada Eli.Pada suatu malam, Samuel remaja mendengar namanya dipanggil, lekaslah ia datang kepada imam Eli. Ayah asuhnya menyuruhnya kembali tidur, karena ia tidak memanggilnya.
Sesaat kemudian, Samuel datang lagi dengan alasan yang sama. Beberapa kali terjadi, maka mengertilah Eli, bahwa Tuhan yang memanggil Samuel. Lalu diajarkan Eli kepada Samuel akan bagaimana menanggapi panggilan itu.

Di pagi hari, Eli menanyakan Samuel, apa yang difirmankan Allah kepadanya. Atas desakan Eli, dengan segan Samuel mengatakan segalanya; bahwa Eli dan keluarganya akan menerima hukuman selamanya, bahwa dosa keluarga Eli tiada terhapus dengan korban. Mendengar itu, Eli menerima dengan baik.

Suatu ketika orang Israel mengalami kekalahan hebat, lebih dari tiga puluh ribu tentara Israel tewas dalam pertempuran dan tabut Allahpun berhasil direbut orang Filistin dari perkemahan Israel di Eben-Haezer. Dua orang anak imam Eli, termasuk diantara yang tewas. Terkejut dengan kabar direbutnya tabut Allah, hakim Eli terjatuh dan meninggal.

Orang Filistin membawa tabut Allah ke dalam kuil Dagon, di Asdod. Penyatuan itu ber akibat Dagon (patung) terpecah belah dihadapan tabut Allah. Lebih berat lagi, tekanan diderita orang Asdod, tubuh mereka dipenuhi borok.

Dipindahkanlah tabut Allah ke Gat, dan hal yang sama terjadi dengan orang Gat. Ketika akan dipindahkan ke Ekron, spontan orang Ekron menolak. Pada saat mana kekuatiran timbul pada orang Filistin, bahwa apa yang menimpa Firaun dimasa lalu, akan terjadi pula atas mereka. Maka, dikembalikan mereka tabut Allah kepada bangsa Israel.

Hakim Samuel memimpin bangsa Israel.

Samuel menjadi hakim berikutnya, memimpin Israel. Dengan serta merta hakim baru mengajak, dan berhasil membuat bangsa itu berpaling kembali kepada Allah. Dengan perlindungan Allah yang telah kembali atas mereka, kekuatan orang Filistin dipukul.
Sewaktu orang Filistin menyerang di Mizpa, Tuhan mengguntur, kacaulah penyerangan itu dan mereka dikalahkan orang Israel.

Selama kepemimpinan Samuel, sepanjang hidup Samuel, perlindungan Tuhan beserta mereka. Orang Filistin tidak lagi memasuki daerah Israel. Kota-kota yang direbut orang Filistin sebelumnya, dari Ekron sampai Gat, pun kembali kedalam penguasaan Israel.

Setelah Samuel memasuki usia lanjut, diangkatnya dua orang anaknya, Yoel dan Abia, menjadi hakim di Bersyeba. Namun, kedua anak Samuel ini tiada disukai orang, karena tabiat mereka yang mengejar materi. Timbul pula kekuatiran bahwa dua anaknya akan menggantikan Samuel sebagai hakim atas Israel, membuat para tetua datang kepada Samuel, menuntut agar Israel dipimpin seorang raja.

Meski Samuel berulang mencoba memperingatkan, bahwa kepemimpinan raja berarti kewajiban pengabdian bangsa kepada raja, sebagai konsekuensinya. Tetapi para tetua bersikeras dengan tuntutan mereka. Tuntutan mana di-konsultasi-kan Samuel kepada Tuhan.

Tuhan memilih Saul menjadi raja.

Samuel menyatakan Saul sebagai rajaKepadanya, Tuhan menyatakan berkenan-Nya, atas seorang bernama Saul, menjadi raja Israel. Hari berikutnya, di saat Samuel sedang mencari keledai-keledai milik ayah nya yang hilang sejak beberapa hari lalu, ia dipertemukan Tuhan dengan Saul seorang berperawakan tinggi berparas tampan.

Samuel mengundangnya makan bersama tiga puluhan orang. Berbincang berdua, ia menyampaikan firman Tuhan. Semulanya, Saul menepis kemungkinan menjadi raja; mengingat ia berasal dari suku Benyamin, suku terkecil Israel.

Perbincangan tidak lama, Saul harus kembali kepada ayahnya yang mungkin berkuatir akan dirinya. Sepanjang perjalanan, Saul mencoba menerima firman dengan mengikuti petunjuk yang diberi Samuel kepadanya.
Ketika saatnya tiba, Samuel menyatakan Saul sebagai raja dihadapan orang Israel yang disambut dengan sorak-sorai. Maka ditulislah hak raja diatas piagam untuk diletakkan di hadapan Tuhan. 1Samuel10: 25

Kepemimpinan raja Saul atas Israel.

Dalam kesempatan serah terima tampuk pimpinan, atas permintaan Samuel, seluruh yang hadir bersaksi di hadapan Tuna, bahwa selama kepemimpinannya Samuel tiada pernah menimbulkan kerugian. Setelah itu mereka bersama meminta pengampunan Tuhan atas dosa mereka, meminta raja memimpin dan menyatakan kesetiaan kepada-Nya.

Sejak menjadi raja atas Israel, Saul memimpin perang ke segala penjuru, menghadapi segala musuh, dan dengan gagah perkasa mengalahkan Moab, bani Amon, Edom, raja-raja negeri Zoba, orang Filistin dan orang Amalek, dibantu Yonathan, anak Saul.

Disayangkan adalah kurangnya komunikasi dan koordinasi pergerakan antara Saul dan Yonathan sehingga Saul pernah bermaksud menghukum Yonathan yang berjasa besar. Niat Saul ditentang rakyatnya, sehingga Yonathan terluput dari hukuman mati.

Besar harapan Tuhan melihat keandalan Saul sebagai raja. Tetapi pada suatu peristiwa Saul membiarkan rakyatnya berserakan, ketakutan, menghadapi tekanan orang Filistin, sedang ia sendiri sedang mengharap belas kasihan Tuhan, mempersembahkan korban bakaran. Hal mana menjadikan kekecewaan Samuel dan Tuhan, oleh karenanya, Allah tidak mengkokohkan kepemimpinannya atas Israel.

Samuel menegur SaulLebih jauh Saul mendatangkan penyesalan Tuhan; saat Saul dikehendaki Tuhan untuk membinasakan orang Amalek tanpa belas kasihan, menumpas seluruh laki-laki serta perempuan dan kanak- kanak, dan seluruh ternak orang Amalek, sebagai pembalasan atas perbuatan mereka masa lampau yang menghalangi orang Israel pergi dari Mesir. 1Samuel15:3,11

Apa yang diperbuat Saul adalah menyelamatkan orang Keni dari antara orang Amalek, menumpas rakyat Amalek, tetapi membiarkan rajanya, Agag, tetap hidup tertawan. Ia menumpas hanya ternak yang buruk dan membiarkan rakyat mengambil ternak sehat dan benda berharga orang Amalek.

Mengetahui apa yang telah diperbuat Saul, Samuel menyampaikan kepada Saul betapa penyesalan Tuhan karena ia telah menolak firman-Nya, oleh karena itu Tuhan menolak Saul memegang punca jubah Samuel.nya menjadi raja. Samuel juga menyatakan bahwa dirinya tidak akan bersama dengan nya lagi.

Samuel akan beranjak pergi, tiba-tiba Saul memegang punca jubah Samuel, terkoyak lah punca dari jubah. Lalu berkata Samuel kepadanya, bahwa Tuhan telah mengoyak jabatan raja dari Saul pada hari itu. Tuhan akan memberi jabatan itu kepada seorang lain yang lebih mampu dari padanya. Atas permintaan Saul, selama beberapa waktu Samuel masih bersamanya.

Saul bersujud menyembah kepada Tuhan. Lalu diperintahkannya membawa Agag, raja orang Amalek, kepadanya dan dicincangnya tubuh Agag di hadapan Tuhan, di Gilgal.
Namun kiranya apa yang diperbuat Saul itu tidak dapat memperbaiki kredibilitasnya di hadapan Tuhan.