Mengkreasi Keunikan Dagangan.

Subjektifitas yang kuat menurut selera sendiri atau mencontoh produk bisnis lain, biasanya menjadi sandungan, menjatuhkan di dalam upaya merancang produk, bisnis, sendiri. Sebaliknya, kecerdasan antar personal mendukung kepada hal penemuan keinginan dan selera para konsumen, sehingga dapat menekan biaya untuk meng-analisis selera konsumen.

Diantara yang diupayakan pebisnis untuk melariskan dagangannya adalah mengkreasi suatu keunikan atas produk. Keunikan produk merupakan nilai tambah menampilkan daya tarik besar terhadap para pelanggan. Dalam era persaingan tajam seperti dewasa ini, keunikan sedikit saja akan mengundang pelanggan ramai berdatangan.

Kedai unik, dengan pelangganAda keunikan yang muncul tidak disengaja, tanpa dibuat-buat, seperti di sebuah kedai makan siang dikelola secara tradisionil dan tempatnya tidak dapat disebut restaurant, karena sederhananya.
Tetapi harga makanan di kedai itu tidaklah rendah, dibanding harga makanan serupa di restaurant kelas menengah.

Tempat itu dipadati pengunjung berbagai kelas sosial disaat waktu makan, dari yang berkendara umum, sepeda motor, sampai mobil mewah, semua mereka sabar mengantri, menunggu giliran duduk di meja yang bergantian dipakai pengunjung.

Lihat pula contoh lain, pengusaha yang menerapkan management modern, franchisee, berhasil dengan usaha yang disebut cafe. Harga kopi dan makanan disana tidak lebih rendah dari pada harga kopi di hotel berbintang. Apakah gerangan daya tarik cafe itu, sehingga padat pengunjung melihat adanya cafe berdekatan, dengan harga kopi lebih rendah tidak ramai dikunjungi konsumen?
Untuk membaca selengkapnya, dipersilahkan me Log-In.

* Bagi facebookers, registrasi dan password dapat diminta pada group Pro*Readers.